Berita pandemi covid 19 terkini : Setelah Disuntik Vaksin...

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna menekan penyebaran virus Covid-19.

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta membongkar tren penyalahgunaan narkoba di ibu kota selama pandemi Covid-19.

Satgas Covid-19 mencatat ada 20 bayi dan 189 balita atau anak umur satu sampai empat tahun terpapar positif Covid-19.

Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengharapkan Presiden Joko Widodo untuk mengambil keputusan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran mengharapkan warga tidak khawatir mengikuti kegiatan vaksinasi massal.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui bahwa masalah pasokan tabung oksigen bukan karena stok menipis, tetapi karena tidak ada armada dan petugas.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto melaporkan ada sebanyak 336 orang tenaga kesehatan (nakes) positif Covid-19.

Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menyampaikan penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bogor sudah sangat mengkhawatirkan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki terobosan baru dengan membuka 'Call Center' Covid-19 selama 24 jam yang terpusat di kantor Pemprov Jateng.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat menambah jumlah tempat pemakaman umum (TPU) khusus pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa perang melawan narkoba tidak boleh kendur di masa pandemi Covid-19.

Sejumlah varian virus corona terganas dunia telah terdeteksi kumpul di Indonesia. Warga mohon jangan bandel saat pandemi covid-19.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta semua petugas yang berjaga untuk melakukan pengawasan ketat terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri.

Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Adib Khumaidi, SpOT membeberkan bahwa sudah ada 401 dokter meninggal dunia karena Covid.

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) dr Pandu Riono MPH PhD, mengungkapkan ada beberapa alasan pemerintah kesulitan melakukan vaksinasi massal.