"Sejak serangan brutal pada 7 Oktober, kami terus berupaya keras untuk menghapus konten yang melanggar pedoman. Hinggan saat ini, kami telah menghapus lebih dari 500 ribu video dan menutup 8 ribu live streaming di wilayah yang terkena dampak karena melanggar pedoman," tutur TikTok.
TikTok mencatat bahwa mereka juga menghapus "media sintesis yang telah diedit, disambung, atau digabungkan dengan cara yang dapat menyesatkan komunitas tentang peristiwa di dunia nyata. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News