
GenPI.co - Kode etik akan diberlakukan pada industri kencan online guna melindungi pengguna Australia dengan lebih baik setelah penelitian menemukan bahwa tiga dari empat orang mengalami beberapa bentuk kekerasan seksual melalui platform tersebut, kata pemerintah Australia pada hari Selasa.
Dilansir AP News, Bumble, Grindr dan Match Group Inc. , sebuah perusahaan berbasis di Texas yang memiliki platform termasuk Tinder, Hinge, OKCupid dan Plenty of Fish, telah menyetujui kode yang mulai berlaku pada hari Selasa, kata Menteri Komunikasi Michelle Rowland.
Platform, yang mencakup 75% industri di Australia, memiliki waktu hingga 1 April untuk menerapkan perubahan sebelum diberlakukan secara ketat, kata Rowland.
BACA JUGA: Ukraina Melarang Aplikasi Telegram dengan Alasan Ancaman Keamanan dari Rusia
Kode tersebut mengharuskan sistem platform untuk mendeteksi potensi insiden bahaya berbasis daring dan menuntut agar akun beberapa pelanggar dihentikan.
Mekanisme pengaduan dan pelaporan harus dibuat menonjol dan transparan.
BACA JUGA: Rusia Blokir Aplikasi Pengiriman Pesan untuk Memperketat Kendali Informasi
Sistem penilaian baru akan menunjukkan kepada pengguna seberapa baik platform memenuhi kewajiban mereka berdasarkan kode etik.
Pemerintah menyerukan kode etik tahun lalu setelah penelitian Institut Kriminologi Australia menemukan bahwa tiga dari empat pengguna aplikasi atau situs web kencan telah mengalami beberapa bentuk kekerasan seksual melalui platform ini dalam lima tahun hingga 2021.
BACA JUGA: Bandara I Gusti Ngurah Rai Wajibkan Penumpang dari Luar Negeri Isi Aplikasi Satu Sehat
"Perlu ada proses penanganan pengaduan. Ini adalah fitur dasar yang diharapkan warga Australia sejak awal," kata Rowland pada hari Selasa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News