Liputan Khusus

Kota Tua: Diminati Wisatawan, Tapi Display Informasi Tak Memadai

Kota Tua: Diminati Wisatawan, Tapi Display Informasi Tak Memadai - GenPI.co
Kawasan Kota Tua diminati oleh wisatawan, namun tak dilengkapi dengan display informasi yang memadai.

Konservasi Mendorong Eksistensi Cagar Budaya 

GenPI.co mewawancarai beberapa pengunjung Kota Tua untuk mengetahui pemahaman mereka tentang Kota Tua sebagai situs cagar budaya. Hasilnya, sebagian besar dari mereka tidak memahami Kota Tua sebagai cagar budaya. Sebagian besar, tujuan mereka hanya untuk sekedar jalan-jalan atau berfoto di bangunan yang ikonik.

“Ya saya tahu kalau Kota Tua itu bangunan bersejarah, karena banyak bangunan-bangunan tua Belanda. Tapi kalau sejarah persisnya Saya nggak tahu,” kata Sulastri, wisatawan asal Kendal yang merupakan ibu rumah tangga.

“Saya mau buat penelitian untuk tugas kuliah, karena Kota Tua ini banyak dikunjungi turis asing. Tapi kalau sejarahnya Kota Tua sendiri saya nggak paham sih,” ujar Rivaldo, wisatawan yang juga mahasiswa.

Hal tersebut memang bisa dibilang wajar, karena di berbagai sudut bangunan di Kota Tua tidak terdapat penjelasan atau informasi terkait sejarah gedung. Wisatawan yang berkunjung biasanya asyik menikmati pemandangan atau mengabadikan foto.

Salah satu spot di Kota Tua adalah Museum Sejarah. Di dalam museum itu pun, informasi terkait sejarah gedung dan Kota Tua tidak disajikan secara menarik, sehingga tidak menarik wisatawan untuk menggali informasi dari sana. Hal tersebut juga diungkapkan oleh sejarawan J.J. Rizal saat diwawancara oleh Genpi.co di rumahnya.

 “Coba masuk ke museum sejarah Jakarta, displaynya itu gak karuan, gak jelas narasinya. Jadi bangunan cagar budaya yang ada tidak dihargai, dan tidak dipahami, hanya dilihat sebagai ruang kapital,” kata J.J Rizal, Selasa (9/7).

Untuk pengembangan situs cagar budaya menjadi destinasi pariwisata yang memiliki fungsi edukasi, ketua Jakarta Tourism Forum Salman Dianda Anwar mengatakan bahwa pihaknya mengupayakan untuk menyediakan informasi yang berbentuk digital kepada wisatawan di Kota Tua. Menurut Salman, informasi digital saat ini lebih menarik perhatian wisatawan, khususnya wisatawan milenial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya