Mencari Jejak Putri Mandalika

Mencari Jejak Putri Mandalika - GenPI.co
Tradisi Bau Nyale mencari jejak Putri Mandalika

Acara tahunan ini rupanya bukan hanya sekedar ritual masyarakat lokal saja, tetapi bermakna lebih dari itu. Acara ini bermakna sebagai ajang silaturahmi, karena disaat itu ada banyak sekali warga Lombok yang berkumpul di satu tempat.

Menurut pengakuan beberapa orang yang hadir, ritual pencarian Nyale tahun ini mungkin memang tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, sebagian warga Lombok baru saja terkenal musibah gempa pada bulan Juli 2018. Salah satu yang membuat salut, ada satu keluarga yang tetap datang ke Pantai Mandalika untuk ikut dalam ritual tersebut. Padahal, mendengar desiran ombak saja mereka masih trauma. Namun hal tersebut sepertinya tidak terlalu mereka hiraukan. 

Sang kakek, yang bernama Sadri mengatakan, dirinya secara rutin selalu mengajak keluarganya untuk datang ke acara Bau Nyale.

Kakek Sadri ingin cucu-cucunya kelak mengerti tentang legenda Bau Nyale dan Putri Mandalika, dan melestarikan legenda tersebut kepada keturunannya kelak. Kakek Sadri juga mengatakan, hal itulah yang dikatakan ayah dan kakeknya sejak dirinya masih kecil.

Seluruh masyarakat Lombok dan sekitarnya, tua dan muda, laki-laki dan perempuan, seluruhnya berkumpul di pantai pada dini hari. Meskipun tak saling kenal dan berasal dari berbagai kalangan, ternyata mereka satu tujuan, yakni untuk mencari cacing atau nyale, yang dipercaya merupakan penjelmaan dari Putri Mandalika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya