Jelajah Kota Tua Gorontalo

Dari Brieven Bus Hingga kampung Cina

Dari Brieven Bus Hingga kampung Cina - GenPI.co
Kopra Fond : Bangunan 2 lantai ini adalah gedung Kopra Fond (Yayasan Kopra) yang masih kokoh berdiri di pusat kota.

Di seberang jalan, kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij)  masih berdiri kokoh. Kantor ini sekarang menjadi kantor PT Pelni. Rumah dinas pejabat kontrolir Belanda berada di sisi lain. Bangunan kayu ini sekarang digunakan sebagai rumah jabatan Walikota Gorontalo. Bangunan bagian depannya masih dipertahankan meskipun terbuat dari kayu. Sementara di bagian belakang dibangun gedung beton.

“Peninggalan gedung masa kolonial masih baik, bahkan sebarannya merata di pusat kota,” jelas Roy Malahika.

Di lapangan Taruna yang tidak jauh dari kantor pos, seluruh bangunan di kanan kirinya adalah bekas rumah pejabat kolonial. Semua masih dipertahankan meskipun ada satu dua  bangunan yang berubah fungsi menjadi toko atau hotel.

Sisi utara lapangan terdapat rumah besar, inilah rumah Asisten Residen Pemerintahan Hindia Belanda. Terdapat 4 kamar besar di sisi kanan kiri lorong tengah. Gaya arsitekturnya terlihat mewakili zamannya. 

“Kota Gorontalo adalah kota yang masih memiliki tinggalan bangunan masa kolonial yang paling lengkap di Pulau Sulawesi. Ini patut dipertahankan untuk kepentingan masa depan,” papar Irfanuddin Marzuki, arkeolog dari Balai Arkeologi Manado yang telah melakukan riset sebaran tata kota Gorontalo.

Bagi wisatawan minat khusus yang ingin menjelajah Kota Tua Gorontalo, perjalanan bisa dilakukan dari lapangan Taruna. Diawali dengan mengunjungi bekas rumah asisten residen, Kampung Borgo (kawasan perumahan bekas pegawai Belanda) dan Kampung Cina.

 

Di Kampung Cina rumah-rumah masih dipertahankan dengan gaya kolonial, kayu-kayunya terbuat dari kayu besi yang kuat. Ragam hias rumah juga terlihat unik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya