Pulau Banda: Paduan Sejarah, Keindahan Alam dan Adab yang Tinggi

Pulau Banda: Paduan Sejarah, Keindahan Alam dan Adab yang Tinggi - GenPI.co
Mentari terbenam di antara du bukit di Banda Neira. (Foto: Robby Sunata)

Pagi-pagi sekali di hari keempat kami telah bersiap di lokasi acara adat 10 tahun sekali Cuci Parigi. Letaknya berada di pesisir utara daerah bagian barat Pulau Banda. Dari jalan di tepi, terus berjalan ke naik melalui sekitar 200 anak tangga menuju ke tempat dua sumur suci berada. Sumur ini menurut hikayat adalah sumur pertama yang digunakan oleh para penyebar agama Islam di Banda untuk berwudhu. Airnya dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh dan kulit. Prosesi Cuci Parigi adalah kegiatan membersihkan sumur suci dari lumut dan tanah agar airnya kembali jernih.

Setelah acara pembukaan oleh Gubernur Maluku yang dihadiri oleh belasan turis eropa dan asia timur, acara pun digelar. Puluhan pemuda Andan Orsia dan Andan Orlima  bahu membahu menguras isi sumur suci, berbekal ember mereka mulai menimba keluar air. Ketika air mulai berkurang, tangga diturunkan ke dalam sumur dan para pemuda ini pun turun ke dalam sumur sambil menimba air. Puluhan ember air keluar masuk sumur suci, Air yang dikeluarkan seharusnya dibuang ke selokan di pinggir sumur. Namun karena para pemuda ini saling kenal maka ada saja yang usil membuang airnya ke rekan-rekan mereka sendiri. Bukannya marah, mereka akhirnya saling siram dan air sumur ini pun menciprat kemana-mana. 

Suara tambur yang mengiringi prosesi ini sejak awal. Ini membantu dalam menjaga semangat para pemuda untuk terus menguras sumur. Ditambah dengan cipratan  air sana sini membuat suasananya sangat meriah. Cuci parigi benar-benar menjadi pesta bagi rakyat Banda, pesta yang memelihara adat dan menyatukan semua orang.

Pulau Banda: Paduan Sejarah, Keindahan Alam dan Adab yang TinggiRitual cuci Parigi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya