Colenak, Sajian Kuliner Para Tamu KAA Pertama di Bandung

Colenak, Sajian Kuliner Para Tamu KAA Pertama di Bandung - GenPI.co
Colenak, kuliner khas Bandung. (ist)

Colenak penganan yang dibuat dari peuyeum (tapai singkong) yang dibakar dan disajikan dengan lumuran gula Jawa cair yang diberi parutan kelapa. Colenak pernah menjadi kuliner untuk para tamu di Konfrensi Asia Afrika (KAA) pertama di Bandung.

Awalnya penganan ini disebut dengan ‘peuyeum digulaan’, namun beberapa pelanggan Aki Murdi menyarankan nama yang lebih mudah, karena peuyeum bakar ini dimakan dengan cara dicocol dan rasanya enak maka muncullah istilah ‘dicocol enak’ yang akhirnya menjadi ‘Colenak’.

Colenak menjadi salah satu penganan paling tua di Bandung. Pertama kali dijual oleh aki Murdi pada tahun 1930 di daerah Cicadas, Bandung. Pada tahun 1955 penganan ini mendunia setelah dihidangkan di Konferensi Asia Afrika pertama di Kota Bandung dan dinikmati oleh para pemimpin dunia dari Asia dan Afrika.

Aki Murdi meninggal dunia pada tahun 1966 dan usaha Colenaknya diteruskan secara turun menurun oleh anak dan cucunnya. Salah satunya adalah ‘Colenak Murdi Putra’. Di sini, peuyeum yang digunakan dipesan khusus dari Cimenyan yang memiliki tekstur lembut tapi tidak lembek. Tape ini lalu dibakar di atas arang lalu dihidangkan dengan gula merah cair yang bercampur dengan parutan kelapa.

Traveler yang ingin mencoba bisa langsung datang ke toko Colenak Murdi Putra di Jalan Jenderal Ahmad Yani no. 733 Bandung dengah harga Rp 9.000 per bungkus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya