Dadih, Yoghurt Tradisional dari Minangkabau

Dadih, Yoghurt Tradisional dari Minangkabau - GenPI.co
Dadih memiliki tampilan berwarna putih dan rasanya asam. (Foto: TravelingYuk)

Tahukah kamu bahwa Indonesia juga punya produk yoghurt tradisional? Namanya adalah dadih atau dadiah (dalam bahasa Minangkabau). Ini merupakan produk fermentasi susu kerbau dari Sumatera Barat. 

Dadih berwarna putih, serta memiliki bau dan rasa yang asam. Susu kerbau disimpan dalam wadah dari bambu. Wadah tersebut ditutup dengan daun pisang atau daun waru yang telah dilayukan di atas api.

Proses fermentasi dilakukan dalam suhu ruangan dan berlangsung hingga terjadi penggumpalan selama 2 hingga 3 hari. Dadih layak dikonsumsi hingga 1 minggu. 

Dalam tradisi Minangkabau dadih biasanya disantap sebagai menu sarapan pagi, bersama emping atau lemang (beras ketan) dan gula merah. Banyak juga orang yang mengolah dadih menjadi pudding. Bisa juga jadi pengganti lauk pendamping nasi yang disantap bersama sambal. 

Selain rasanya yang asam dan menyegarkan, dadih juga mengandung bakteri baik yaitu asam laktat (Lactobacillus casei). Bakteri ini berfungsi sebagai probiotik. 

Mengkonsumsi dadih juga bermanfaat sebagai sumber protein. Bahkan makanan ini mampu  menurunkan kolestrol, meningkatkan kekebalan tubuh dan baik bagi penderita intoleransi laktosa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya