Jelang AM IMF-WB, Bandara Banyuwangi Bersolek

13 Juni 2018 18:53

Bandara Banyuwangi disiapkan untuk mendukung Indonesia dan Bali dalam menyukseskan event Annual Meeting IMF-WB 2018. Itu karena kabupaten Banyuwangi sendiri  telah ditetapkan sebagai daerah penyangga ajang yang diikuti 18.000 delegasi dari seluruh dunia itu. Sebagian delegasi penting dari sejumlah negara bakal mendarat di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.

Direktur Utama AP 2 Awaluddin mangungkapkan, Bandara Banyuwangi juga bakal dikembangkan PT Angkasa Pura 2 (AP 2) menjadi tourism airport. Untuk itu pihaknya sudah melakukan pendekatan kepada sejumlah maskapai untuk bersinergi dengan Bandara Banyuwangi.

"Saya akan mencoba untuk jualan dan bersosialisasi ke sejumlah maskapai. Sebelumnya, saya sudah ketemu beberapa maskapai di Australia, yaitu dengan Jetstar dan AirAsia," ujar Awaluddin saat melakukan Sidak Kesiapan Angkutan Lebaran di Bandara Banyuwangi, Rabu (13/6).

Tahun 2018, penumpang di bandara Banyuwangi diperkirakan bakal 300 ribu orang. Dari data yang ada, di Banyuwangi lebih didominasi kedatangan (161%) dibanding departure (146%).

"Ini juga berarti Banyuwangi punya potensi destinasi yang luar biasa tuk dikembangkan. Di Banyuwangi, tidak perlu berlama-lama untuk jadi 300 ribu penumpang. Khusus angka Lebaran, bisa mencapai 1.500-an penumpang perhari di puncak mudik,” lanjut Awal.

Saat ini, pembangunan infrastruktur Bandara Banyuwangi terus dikebut. Runway terbangun 2.250 meter, tapi diumumkan 1.800 meter. Namun karena kendala sudah teratasi, akan segera diumumkan sesuai 2.250 meter. Saat ini menunggu verifikasi dari Kementerian Perhubungan.

Sementara, lebar runway existing 30, akan menjadi 45 meter. Status PCN masih 27 (menunggu verifikasi Kemenhub karena sudah ditingkatkan ke 37), akan diupgrade jadi 56 dimana pengerjaannya akhir Juni ini. Apron bakal ditambah 23 ribu m2, existing (18rb), total 41 ribu m2 bisa tampung 9 pesawat narrow body jenis 737 800- 900. A320.

"Semua pengerjaan tersebut, akan selesai awal September. Artinya kesiapan utk pertemuan IMF-WB aman. Dengan spesifikasi infrastruktur seperti itu juga, Banyuwangi sudah bisa jadi international airport," kata Awal.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mendukung Bandara Banyuwangi menjadi international airport. Menurutnya, untuk menjadi international airport, harus diperhatikan infrastrukturnya. "Untuk pengembangan Bandara Banyuwangi, akan kita head to head dengan Bandara Silangit. Kita harus memikirkan Bandara Banyuwangi sebagai bandara tourism airport," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menambahkan, dari jumlah penumpang, Bandara Banyuwangi lebih baik dibanding Labuan Bajo. Karena, purchasing power Jawa jauh lebih bagus. Approximity lebih jauh. "Labuan Bajo saja banyak yang ingin jadi partner, sementara Bandara Banyuwangi jauh lebih potensial dibanding Labuan Bajo. Makanya kita akan menawarkan Bandara Banyuwangi," pungkas Menpar Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co