GenPI.co - Pakar politik Rochendi memberikan kritik terhadap penanganan pandemi. Ada sejumlah catatan yang diberikan ke pemerintah selama penyelenggaraan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Rochendi mengatakan pemerintah belum optimal dalam melakukan upaya penanganan pandemi covid-19 dan masyarakat juga sudah bisa menilai ketidakmampuan itu.
“Sekarang ini masyarakat makin pintar. Akibatnya, makin banyak pihak yang muncul sebagai ‘Robin Hood’ selama pandemi ini,” katanya kepada GenPI.co, Jumat (23/7).
Menurutnya, saat ini ada beberapa orang yang berusaha berbagi dengan masyarakat lain dengan memberikan sumbangan berupa uang, makanan, atau bahan pokok.
Sumbangan itu adalah bentuk dari tingginya ‘sense of crisis’ yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
“Masyarakat itu punya rasa kebersamaan yang tinggi di tengah pandemi, sehingga mereka yang punya kelebihan rezeki memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.
Namun, praktik tersebut juga perlu dikritisi. Pasalnya, ada beberapa pihak yang mungkin berusaha untuk mengambil simpati dengan menggelar pembagian sumbangan.
Salah satu contohnya adalah aksi aparat kepolisian di Lamongan, Jumat (16/7).
“Niatnya mungkin baik, tapi itu uangnya dari mana? Mengapa tidak dijelaskan dari mana Rp 10 juta itu berasal?” paparnya.
Rochendi memaparkan bahwa kejadian itu bisa membuat publik berspekulasi anggota kepolisian sebenarnya memiliki banyak uang.
“Kalau masyarakatnya kritis, dia bukannya senang dapat uang, tetapi akan bertanya dari mana uang tersebut berasal,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News