Sepak Terjang Ali Kalora Saat di Poso, Sempat Nyamar jadi Petani

23 September 2021 20:15

GenPI.co - Sepak terjang Ali Ahmad alias Ali Kalora akhirnya berhasil dihentikan oleh Satuan tugas Operasi (Satgas Ops) Madago Raya di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).

Nama asli Ali Kalora adalah Ali Ahmad, nama Kalora disematkan pada dirinya karena pernah tinggal di Desa Kalora Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso, Ali Kalora lahir tanggal 30 Mei 1981 di Gowa Sulawesi Selatan.

Ali Kalora menjadi pemimpin kelompok teroris MIT Poso pada 2016 silam, pasca tewasnya pimpinan sebelumnya, Santoso.

BACA JUGA:  Ali Kalora Tewas, Pakar: Bisa Jadi Role Model Penanganan!

Sebelumnya Ali Kalora memimpin kelompok teroris MIT bersama Basri, namun setelah Basri ditangkap Pasukan Satgas Operasi Tinombala, Ali Kalora kemudian menjadi pemimpin tunggal dan menjadi target utama Operasi Tinombala.

Ali Kalora disebut-sebut sebagai teroris yang ahli merakit bom lontong dan memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.

BACA JUGA:  Suara Lantang Ketua BPET MUI Soal Ali Kalora Cs

Ali Kalora kerap menyamar sebagai warga biasa dan menjadi petani untuk menghindar dari kejaran pasukan pemburu teroris.

Pasukan Satgas Operasi Tinombala hingga berganti nama menjadi Satgas Operasi Madago Raya, selalu meminta agar Ali Kalora menyerahkan diri, namun ia tidak mengindahkannya.

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono menjelaskan, berdasarkan catatan satgas Madago Raya setidaknya ada 10 kasus pembunuhan dan pembakaran yang merupakan bukti kekejaman Ali Kalora Dkk

Lanjut Bronto juga mengungkapkan data kejahatan atau kekejaman diluar perikemanusiaan yang dilakukan Ali Kalora perlu dipublish agar masyarakat memahami perbuatan yang telah dilakukan.

Berdasarkan fakta-fakta diatas dihimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan rasa simpati sekecil apapun kelompok ini (kelompok teroris Poso), karena mereka bukan pahlawan tetapi sebagai kelompok teroris yang selalu menyebar ketakutan.

“Jangan berikan bantuan logistik/makanan, informasi dan laporkan kepada Polri  atau TNI apabila ada orang yang mencurigakan yang mempunyai ciri-ciri fisik seperti gambar DPO yang telah disebar oleh Satgas Madagoraya,” ujar Bronto.

“DPO saat ini tersisa 4 orang dan tim satgas madago terus mengintensifkan pencarian, mohon doa dan dukungan masyarakat Sulteng agar tugas dapat segera diselesaikan,” pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co