GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan menyinggung adanya upaya proteksi atau pengamanan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kondisi keuangannya tampak sakit.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, yang disiarkan dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).
Presiden Jokowi membeberkan, tak ingin proteksi itu terus diberikan kepada perusahaan pelat merah.
Pasalnya, hal tersebut membuat BUMN menjadi manja, karena setiap kondisi keuangan sedang tidak stabil, kas negara harus turun tangan untuk memberikan penyertaan modal negara.
"Kalau yang lalu-lalu BUMN-BUMN-nya terlalu keseringan kita proteksi, sakit tambahi PMN, sakit suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, pemberian PMN yang terjadi selama ini mengurangi nilai-nilai yang ingin dibangun oleh negara terhadap perusahaan pelat merah yang berada di bawahnya.
Di antaranya ialah nilai kompetisi yang membuat BUMN tak berani untuk bersaing.
Kemudian, mengambil risiko hingga nilai profesionalisme yang tak dijalankan.
Oleh sebab itu, Jokowi memerintahkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk menutup perusahaan pelat merah yang tidak efektif.
"Kalau pak Menteri (BUMN) 'Pak ini ada seperti ini perusahaan kondisinya, BUMN', kalau saya langsung, tutup saja," tegas Jokowi.
Saat ini, Kementerian BUMN mencatat ada sekitar tujuh perusahaan pelat merah yang akan dibubarkan.
Adapun ketujuh BUMN yang dimaksud adalah PT Kertas Leces (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Industri Gelas (Persero), hingga PT Kertas Kraft Aceh (Persero).
Selanjutnya, PT Istaka Karya (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News