Siti Fadilah Curiga Ada yang Aneh Covid-19 di Indonesia

27 November 2021 02:40

GenPI.co - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari melihat fenomena aneh covid-19 yang mendadak hilang di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Yang tambah aneh, kata Siti Fadilah, para peneliti di Indonesia tidak langsung melakukan kajian mengapa virus corona ini menghilang.

Sementara di Jepang, kata dia, saat ini para ahli virus disibukkan dengan sejumlah penelitian.

BACA JUGA:  Ahok Cuap-cuap di YouTube Berbuntut Panjang

"Kenapa kok tiba-tiba hilang. Di Jepang, mereka sibuk sekali meneliti apakah covid lenyap karena banyaknya melakukan mutasi atau karena ada teori lain,” kata Siti Fadilah di Kanal YouTube Karni Ilyas pada Kamis (25/11).

Dia melihat, pemerintah rezim Jokowi belum ada perintah untuk melakukan penelitian mendalam soal hilangnya Covid-19.

BACA JUGA:  Waduh, Raffi Ahmad Alami Dehidrasi

Secara pribadi, Siti Fadilah Supari benar-benar ragu andai Covid-19 hilang karena efek dari vaksin.

Di Eropa yang tingkat vaksinasinya lebih tinggi dari Indonesia, justru mengalami penyebaran virus cukup masif.

BACA JUGA:  BMKG Mengeluarkan Tanda Bahaya, Wilayah Kalbar Waspada

"Di Eropa 80-90 persen warga yang disuntik vaksin, tapi covid-19 masih membeludak," bebernya/

"Eropa sudah habis-habisan, jadi jangan salah. Vaksin bukan jawaban, covid lenyap bukan karena vaksin,” sambungnya.

Siti Fadilah menyinggung soal ramalan Indonesia akan menghadapi gelombang Covid-19 pada Desember 2021.

“Ada ramalan orang-orang berilmu dan berpikiran sehat tentu harus berdasarkan data," kata dia.

Siti Fadilah Supari sangat berharap pemerintah tak gegabah menentukan PPKM level 3 pada akhir tahun.

Dia menilai jika jadi diterapkan, maka dampak terburuk akan dirasakan rakyat.

Bahkan dia aneh, jika penerapan PPKM level 3 lalu diidentikan pada upaya pemerintah menggenjot kembali akses PCR dan swab.

Menurutnya, jika benar pemerintah takut adanya gelombang ketiga, seharusnya sudah bisa belajar dari kasus Juli lalu.

"Misal, persiapan soal oksigen agar angka kematian tak kembali besar. Bukan malah memberlakukan penerapan PPKM level tiga," katanya.

Keanehan lain muncul saat adanya kesimpulan jika tidak Desember 2021, maka gelombang covid datang pada Februari 2022 mendatang.

“Kok bisa digeser-geser ke Februari, untuk apa, untuk yang mengerti tentu ini sesuatu yang aneh," kata Siti Fadilah Supari. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co