GenPI.co - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjelaskan rencana penempatan pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Malioboro Yogyakarta.
Menurutnya, rencana penempatan pedagang di lokasi baru yang akan dilakukan ketika lokasi sudah dinyatakan siap.
“Makanya, kami belum bisa memastikan kapan waktunya. Belum bicara soal itu karena harus melihat dulu bagaimana kesiapan lokasi penempatannya,” ungkapnya.
Beberapa lokasi penempatan pedagang kaki lima (PKL) Malioboro di antaranya berlokasi di gedung bekas Bioskop Indra serta gedung Dinas Pariwisata DIY.
Kedua lokasi tersebut, menurut Haryadi diperkirakan mampu menampung seluruh pedagang kaki lima yang berada di sepanjang sisi timur dan barat Jalan Malioboro. Jumlahnya sekitar 1.800 pedagang.
“Tidak ada penggusuran. Tetapi proses yang dilakukan sekarang adalah penataan karena Malioboro akan menjadi kawasan heritage yang memiliki konsekuensi pada penataan PKL,” katanya.
Mengenai penolakan dari pedagang kaki lima terkait rencana relokasi, Haryadi mengatakan siap berkomunikasi untuk mencari alasan penolakan.
“Katanya semua mencintai Yogyakarta. Saya rasa, pedagang bisa memahami alasan relokasi,” katanya.
Ia pun meminta pedagang tidak perlu merasa risau atau khawatir jika lokasi berjualan yang baru akan sepi pengunjung.
“Tidak ada maksud membuat tempat berjualan sepi. Tetap akan kami ramaikan. Saya jamin pasti akan tetap ramai,” katanya.
Ia berharap, proses penataan PKL Malioboro tersebut berjalan lancar.
“Yang pasti, lokasi penempatannya harus sudah siap terlebih dulu,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News