GenPI.co - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan bahwa pemberian informasi peringatan dini terkait erupsi Gunung Semeru sebenarnya sudah dilakukan.
Peringatan dini itu diberikan melalui aplikasi Magma Indonesia. Menurut Andiani, Magma Indonesia adalah aplikasi kebencanaan yang dikembangkan oleh PVMBG.
“Semua peringatan dini juga sudah ada di website PVMBG dan informasi itu sudah kami sebarkan ke semua pengamat gunung berapi lewat WA Group,” ujarnya dalam konferensi pers Kementerian ESDM terkait Gunung Semeru, Minggu (5/12).
Menurut Andiani, ada beberapa proses penanganan yang sudah dilakukan pihaknya terkait erupsi Gunung Semeru.
Pertama, PVMBG melakukan pemantauan penuh selama 24 jam. Lalu, tiap enam jam sekali, laporan itu dikirim kepada pimpinan PVMBG.
“Teman-teman pengamat gunung berapi yang juga punya WA Group sudah menerima imbauan akan terjadi erupsi sejak tanggal 1 Desember,” ungkapnya.
Kedua, PVMBG selalu melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan, termasuk melakukan konferensi pers bersama BNPB.
Ketiga, PVMBG juga berupaya melakukan pengecekan langsung ke lapangan oleh tim pengamat gunung berapi yang berada di lokasi
“Namun, hal ini terkendala, mengingat masih sulitnya akses untuk mencapai lokasi yang dituju,” tuturnya.
Selain itu, Andiani mengatakan bahwa PVMBG sudah mengirimkan surat dan peta terkait peringatan aktivitas gunung berapi ke pemda-pemda di kawasan Gunung Semeru.
“Peta itu merupakan rambu-rambu bagaimana kegiatan masyarakat bisa mengikuti aktivitas vulkanik. Ada tiga warna, merah tua, merah muda, dan kuning. Merah tua yang paling rawan bencana,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News