20 Tahun Pakai Narkoba, Kok Nunung Tetap Gemuk? Ini Penjelasannya

23 Juli 2019 16:57

GenPI.co - Komedian Nunung ditangkap bersama dengan suaminya akibat penggunaan narkoba jenis sabu-sabu di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (19/7). Saat ditanya oleh pihak kepolisian Nunung mengaku mengkonsumsi kembali sabu-sabu sejak bulan Maret 2019, setelah sebelumnya juga pernah mengkonsumsinya sekitar 20 tahun lalu.

Tertangkapnya komedian Nunung akibat peyalahgunaan narkotika mengejutkan banyak pihak. Karena tubuh gemuk Nunung yang jauh dari kesan pengguna narkoba. Umumnya, pecandu sabu-sabu biasanya bertubuh kurus.

Baca juga:

Jalan Hidup Nunung, dari Penyanyi Panggilan Hingga Jerat Narkoba 

Dua Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Filipina Pasutri WNI 

Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Murni Teguh Sudirman Jakarta, dr, Putri Adimukti, menjelaskan kondisi tubuh Nunung yang tetap gemuk walaupun secara aktif mengonsumsi sabu-sabu. Mmenurutnya, ada banyak faktor penyebab seseorang menjadi gemuk atau mengalami obesitas.

Jadi pada kasus Nunung yang tetap gemuk, terjadi karena ada banyak faktor obesitas yang mempengaruhi.  Sehingga, konsumsi sabu-sabu tidak serta merta berpengaruh pada postur tubuhnya.

“Sabu-sabu memiliki efek stimulan yang berakibat pada peningkatan aktivitas fisik penggunanya dan diketahui juga memiliki efek menurunkan nafsu makan,” kata dr. Putri kepada GenPI.co (23/7).

Selain itu, dr. Putri juga menjelaskan bahwa efek sabu terhadap nafsu makan juga bergantung pada dosis dan durasi pemakaiannya.  

Dr. Putri menjelaskan, pemakai sabu-sabu memiliki berbagai risiko merugikan, meski bisa saja dari luar tampak sehat. Penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu dalam jangka panjang bisa merusak susunan saraf pusat, sistem metabolisme dan mengakibatkan efek kecanduan yang berakibat fatal hingga kematian.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co