Dinas Pariwisata Kepri: Isu Omicron Hambat Travel Bubble

05 Februari 2022 20:02

GenPI.co - Virus Covid-19 varian Omicron dinilai menghambat pelaksanaan Travel Bubble di kawasan pariwisata internasional Batam-Binta, Kepulauan Riau (Kepri).

Isu Omicron kemudian dinilai terlalu dibesar-besarkan sehingga berpengaruh pada perjalanan pariwisata dari Singapura.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar, mengatakan, hal itu tidak baik untuk pelaksanaan Travel Bubble yang sudah direncanakan sejak 1,5 tahun lalu.

BACA JUGA:  Anggota DPRD Kepri Sebut Travel Bubble Bukan Solusi

Publik pun telah diingatkan untuk tidak terlalu membesar-besarkan isu Omicron melalui berbagai pemberitaan nasional.

"Isu Omicron ini sudah mengarah pada rasa takut, yang dapat mematikan usaha pariwisata," katanya.

BACA JUGA:  Kantor Staf Presiden: Travel Bubble Bukan Keputusan Sekejap Mata

Dia menuturkan, saat ini di dua lokasi penerapan Travel Bubble yakni Batam-Bintan berstatus zona kuning meski telah ditemukan varian Omicron.

Dengan begitu, artinya kondisi Covid-19 di dua daerah itu relatif terkendali.

BACA JUGA:  Ini Penghambat Wisman Datang ke Kepri meski Travel Bubble Dibuka

"Protokol kesehatan dan prosedur kenyamanan di kawasan pariwisata sudah disiapkan, jadi isu Omicron tidak perlu dibesar-besarkan," kata dia.

Buralimar menambahkan, seluruh wisatawan dari Singapura juga bakal berada di zona aman dan nyaman. Para karyawan perusahaan pariwisata pun sudah dilatih untuk menerapkan protokol kesehatan tanpa membuat wisatawan panik.

Selain itu, warga dan wisatawan lokal yang berkunjung di lokasi pariwisata yang sama juga dipisah dan dibuat tidak berbaur dengan wisatawan asing.

"Saya pikir daripada menghebohkan Omicron, lebih baik perkuat imun tubuh, dukung vaksinasi, dan terapkan protokol kesehatan secara maksimal," kata Buralimar.

Dia menjelaskan, pariwisata bagi Batam dan Bintan merupakan sektor andalan, karena menjadi lapangan pekerjaan bagi ribuan masyarakatnya. Dengan begitu, perekonomian Kepri, utamanya sektor pariwisata harus terus bergerak dan bangkit.

Berdasarkan data yang ada, 60 persen wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Batam dan Bintan berasal dari Singapura. Dengan letaknya yang berdekatan, maka perjalanan wisata secara terbatas dapat dilakukan antara Singapura dengan Batam-Bintan.

"Jutaan orang Singapura berkunjung ke Batam dan Bintan. Potensi itu seharusnya bisa digarap tanpa mengabaikan protokol kesehatan," katanya. (ant/*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co