Kapolri Diminta Tegas ke Kapolda Jateng, ICK: Out Side

GenPI.co - Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK) menilai Kepolisian Polda Jawa Tengah "out side" dengan melakukan tindakan refresif terhadap warga Desa Wadas, Purworejo.

Diketahui, warga desa Wadas menolak pembangunan Bendungan Bener hingga berujung bentrok tak terelakkan membuat situasi Kamtibmas di daerah tersebut mencekam.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo diminta tegas terhadap Kapolda Jawa Tengah karena langkah refresifnya melakukan pengepungan dan penangkapan terhadap puluhan warga hingga banyak warga menjadi korban.

BACA JUGA:  Anwar Abbas Sentil 2 Kepentingan Besar di Desa Wadas, Menohok

"Refresif Kapolda sebagai penanggung jawab wilayah justru memicu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Ketua Presidium ICK, Gardi Gazarin, SH, di Jakarta Jumat (11/2)

Sehubungan terjadinya gangguan Kamtibmas, Ketua ICK juga menilai Kapolda Jawa Tengah dinilai gagal. Di mana, sejak awal harusnya sudah melakukan antisipasi dini.

BACA JUGA:  IM57+ Soroti Kericuhan di Wadas, Proses Pengamanan Tanpa Dasar

"Intelijen polri juga tidak melakukan tugas baik. Karena terjadinya aksi kerumunan di tengah pandemi Covid-19," kata Gardi Gazarin.

Selain itu, warga juga membawa senjata tajam untuk melakukan perlawanan atau paling tidak mempertahankan diri dari tindakan refresif kepolisian ato terpicu adanya ketidakadilan.

Terkait gangguan Kamtibmas insiden Bendungan Bener Wadas merupakan proyek Nasional. Tragis baru kali ini terjadi di era Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, walau ada aksi protes terkait pembangunan bendungan dari warga tapi tidak sampai terjadi pengepungan dan penangkapan warga.

"Baik Kapolda dan Gubernur Jawa Tengah, kita minta bertanggungjawab atas tindakan refresif. Karena seharusnya, Polda sudah tahu proyek Nasional yang ditangani Pemprov Jateng pengamanan dini dilakukan. Sebaliknya aparat ironis jika panik," ungkap Gardi Gazarin. (*)