Peningkatan Produksi Jadi Ancaman Tumpukan Sampah di Laut

13 Februari 2022 11:50

GenPI.co - Pakar Hukum Lingkungan Internasional Andreas Pramudianto mengatakan bahwa peningkatan produksi plastik di seluruh dunia menjadi ancaman keberadaan sampah plastik di laut.

Menurut Andreas, produksi plastik di seluruh dunia telah melonjak selama 50 tahun terakhir.

Pada 2015, diperkirakan sebesar 6.300 gunung sampah plastik telah dihasilkan oleh seluruh dunia. Namun, hanya 9 persen sampah tersebut yang didaur ulang serta 12 persen dibakar.

BACA JUGA:  Peluang Panglima TNI Andika Perkasa di Pilpres 2024, Mohon Dibaca

“Sementara itu, 79 persen sisanya dibuang ke tempat pembuangan sampah atau terakumulasi di lingkungan alam,” ujarnya kepada GenPI.co, Sabtu (13/2).

Pengajar di Sekolah Ilmu Lingkungan UI itu memaparkan sampah plastik yang terakumulasi di lingkungan berdampak buruk bagi alam dan manusia, karena proses penguraiannya yang sangat lama.

BACA JUGA:  Kecewa Berat, Emak-emak Teriak Beli Kripto ASIX Rugi Puluhan juta

Dampak yang dapat terjadi adalah kontaminasi lingkungan alam, peningkatan gas emisi rumah kaca, dan berubah menjadi partikel yang lebih kecil yang disebut mikroplastik.

“Mikroplastik kini sudah ditemukan di mana-mana, mulai dari tanah, air, bahkan plasenta manusia,” paparnya.

BACA JUGA:  Kabar Gembira dari WHO soal Covid-19, Warga Dunia Bisa Tersenyum

Meskipun begitu, keberadaan sampah plastik sebenarnya bisa menjadi berkah bagi suatu masyarakat jika dikelola dengan baik.

“Jika diolah secara baik menjadi suatu produk, sampah plastik itu akan meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat, diiringi dengan pengurangan dampak buruk terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Andreas pun menegaskan bahwa sampah plastik sebenarnya memiliki nilai yang cukup tinggi untuk diolah.

Namun, masyarakat kerap mengalami berbagai kendala dalam memanfaatkan sampah plastik di lingkungan mereka, salah satunya adalah keterbatasan alat pengolahan.

“Tak semua wilayah memiliki alat pencacah sampah plastik, sehingga uluran tangan untuk membantu masyarakat perihal keterbatasan alat ini dan edukasinya sangat penting,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co