GenPI.co - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan fase 3 (East West) akan menggunakan sumber dana kolaboratif.
Seperti diketahui, proyek East West memiliki panjang jalur 87 kilometer (km).
Jalur tersebut akan menghubungkan kawasan Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, melewati Jakarta menuju Balaraja, Banten.
Mengenai sumber dana kolaboratif, William mengatakan fase 3 tidak akan menggunakan dana pemerintah, tetapi melibatkan pihak swasta.
"Proyek tidak akan melakukan pembebanan pemerintah, tetapi kami mengupayakan secara pendekatan bisnis to bisnis pengadaan lahan," ungkap dia kepada wartawan di kantor Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (31/3).
Terkait rencana tahun ini, William menuturkan ada tiga proses yang akan menjadi prioritas awal proyek East West.
Pertama, pihak MRT akan melihat potensi jalur yang akan melalui kawasan Jababeka.
"Misalnya Jababeka, kami akan segera membentuk tim kerja yang akan melihat berbagai potensi kerja sama yang bisa dikembangkan," ujarnya.
Kedua, potensi kerja sama dengan berbagai pihak dalam pengembangan kawasan Transit Oriented Development.
Ketiga, potensi atau kemungkinan mendapatkan lahan depo yang membutuhkan sekitar 20 hektare.
William menjelaskan pembangunan fase 3 kemungkinan akan mulai pada 2023 atau paling lama pada 2024. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News