Pengamat Bongkar di Era Anies, 7 BUMD DKI Rugi Rp 1,86 Triliun

20 Juni 2022 14:30

GenPI.co - Pengamat kebijakan publik Sugiyanto membeberkan sebanyak tujuh BUMD Jakarta di tangan kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan rugi Rp 1,86 triliun.

Menurut dia, Kerugian terhadap tujuh BUMD itu sejak 2017 hingga 2021.

Sugiyanto mengatakan, berdasarkan data informasi Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP-BUMD) DKI diketahui akumulasi rugi usaha 7 BUMD itu mencapai Rp 1,86 Triliun.

BACA JUGA:  Uchok Sky Khadafi Kritisi Kinerja BUMN, Parah Banget

"Itu akumulasi kerugian sejak 2017-2021, di mana Anies sudah menjadi Gubernur DKI," kata Sugiyanto kepada GenPI, Senin (20/6).

BUMD yang mengalami kerugian yaitu PD Dharma Jaya pada 2020 senilai Rp 17,59 miliar dan 2021 senilai Rp 14,73 miliar. Total kerugian usahanya menjadi Rp. 32,33 miliar.

BACA JUGA:  Pengamat Ini Berani Taruhan Alphard, Anies Nggak Jadi Capres

Kemudian BUMD Perumda Sarana Jaya 2021 rugi senilai Rp 338,79 miliar.

PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk mengalami kerugian pada 2020 senilai Rp 392,86 miliar.

BACA JUGA:  Jokowi dalam Bahaya, Pentolan KKB Papua Deklarasi Nyatakan Perang

Lalu, 2021 kerugian serupa terjadi senilai Rp 275,03 miliar. Dengan demikian total kerugian Ancol mencapai Rp 667,90 miliar.

Selanjutnya, PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) sejak 2019, rugi R 76,22 miliar dan 2018 rugi Rp 240,8 miliar.

Lalu, 2021 mencatat rugi senilai Rp 110.83 miliar. Total kerugian usahanya mencapai Rp. 427,94 miliar.

PT. Jakarta Tourisindo, terjadi sejak 2017 mengalami kerugian Rp 19,72. Lalu, 2018 juga mengalami rugi usaha senilai Rp 15,45 miliar.

Pada 2019 mencatat rugi senilai Rp 21,81 miliar. Totalnya kerugian usaha Rp 56, 98 miliar.

PT. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta (Persero) pada 2017 rugi Rp 115,13 miliar, dan 2018 senilai Rp 138,71 miliar.

Lalu, 2020 kembali mengalami rugi usaha senilai Rp. 69,09. Total rugi usahanya menjadi Rp. 322,94 miliar.

Yang terakhir PT. Jamkrinda Jakarta. BUMD yang bergerak dalam bidang penjaminan kredit ini mencatat rugi usaha pada 2021 yakni senilai Rp. 16,39 miliar.

Namun, Bila jumlah akumulasi laba usaha tujuh BUMD ini sejak 2017-2021 hanya Rp. 1,791 triliun dikurangi dengan akumulasi rugi usaha Rp. 1,863 triliun, maka masih tetap mencatat rugi Rp 71,75 miliar.

"Jadi intinya akumulasi laba usaha sejak tahun 2017-2021 dari 7 BUMD Jakarta tersebut terggerus akumulasi rugi usaha senilai Rp. 1,86 triliun," beber pria yang dsapa SGY ini.

Atas dasar akumulasi kerugiab BUMD itu, Sugiyanyo mendesak DPRD DKI segera mengambil sikap tegas.

"Rugi usaha BUMD Jakarta hakikatnya merupakan kerugian bagi Pemprov DKI, maka juga menjadi kerugian bagi masyarakat Jakarta," tegasnya.

Menurut Sugiyanto, DPRD DKI harus segera meminta Gubernur Anies Baswedan melakukan audit tujuh BUMD Jakarta yang rugi tersebut.

"Ini kan bisa mengunakan auditor terpercaya PricewoterhouseCooper (PwC). Anies juga pernah mengunakan Jasa PcW sebagai penasehat Investasi Pemerintah Daerah," ucapnya.

Selain itu, kata Sugiyanto, DPRD Jakarta juga dapat membentuk Pansus Rugi Usaha untuk tujug BUMD

"Melalui hasil audit PriceworerhouseCooper dan hasil Pansus, nantinya dewan bisa menentukan kebijakan yang tepat untuk menolak atau menyetujui PMD kepada Pemprov DKI," pungkasnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co