GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menilai tewasnya warga Indonesia di rumah detensi di Tawau, Malaysia sangat keterlaluan.
Satyo menyayangkan sikap Pemerintah yang dinilai tidak serius menangani kasus ini. Apalagi, Indonesia merupakan negara berdaulat dan tidak dalam kondisi perang di dalam negeri.
“Harusnya pemerintah Indonesia dapat memastikan dan memonitor setiap warga negaranya,” ujar satyo kepada GenPI.co, Sabtu (2/7).
Dirinya juga menyesalkan kurangnya perhatian Indonesia terhadap WNI yang sedang ditahan di negara asing.
“Sungguh mengherankan, mengapa bisa banyak warga negara Indonesia yang tewas di negara asing?” tuturnya.
Menurutnya, pemerintah sangat keterlaluan lantaran tidak memantau apa yang terjadi kepada WNI di negara asing.
“Pemerintah baru tahu saat beritanya tersebar luas oleh NGO buruh migran. Lho, Menaker dan kepala badan perlindungan pekerja migran Indonesia ngapain aja?” kata Satyo.
Selain itu, dirinya juga mempertanyakan komunikasi diplomatik Kementerian Luar Negeri dengan Malaysia.
“Apa kerja kemenlu terkait perlindungan dan pengawasan oleh konsul-konsul kemenlu di negara asing? Ini sungguh keterlaluan,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Satyo menyarankan DPR untuk menggelar pansus untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.
“Harusnya Kemlu mengirimkan nota protes kepada pemerintah Malaysia dengan memanggil dubes Malaysia,” ujar Satyo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News