GenPI.co - Presiden Jokowi sampaikan kabar buruk kondisi dunia yang saat ini dalam situasi sulit.
Menurut Jokowi, semua negara akan menghadapi situasi yang makin sulit pada 2023 akibat krisis ekonomi, pangan, dan energi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi setelah mendapat bisikan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga Dana Moneter Internasional (IMF), dan Kepala Negara G7.
"Beliau-beliau menyampaikan 'tahun ini kita akan sangat sulit'. Terus kemudian seperti apa? Tahun depan akan gelap, hati-hati. Nah itu yang saya bicarakan tadi dunia," kata Jokowi saat menghadiri Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul Bogor Jawa Barat, Jumat (5/8).
Mantan Gubernur DKI itu mengatakan berdasarkan prediksi PBB, IMF, dan Bank Dunia,akan ada 66 negara yang ekonominya akan ambruk.
Tak hanya itu, dia menyebut sebanyak 320 juta penduduk dunia sudah mengalami kelaparan akut.
"Sekarang sudah mulai satu per satu (negara ambruk). Angkanya adalah 9 lebih dulu, kemudian 25, kemudian 42, mereka detail mengkalkulasi," ungkapnya.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara seperti Singapura, Eropa, Australia, hingga Amerika anjlok. Kondisi ini akhirnya menyebabkan inflasi dan membuat harga barang menjadi naik.
"Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga-harga semua naik. Kondisi yang mengerikan," kata mantan Wali Kota Solo dua periode ini.
Dia menuturkan inflasi di Amerika mencapai angka 9,1 persen sehingga harga bensin naik dua kali lipat.
Jokowi mengatakan pemerintah berusaha mengendalikan harga bensin dengan mengeluarkan anggaran subsidi mencapai Rp502 triliun.
"Tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia," kata Presiden Jokowi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News