Bagaimana Situs Pelacak Pesawat Flightradar24 Bekerja? Ini Penjelasannya

30 Agustus 2022 09:30

GenPI.co - Pernahkah kamu mendengar istilah Flightradar24 saat membicarakan soal pesawat terbang?

Situs ini adalah pelacak tiap pesawat yang ada di langit, baik itu komersil maupun militer.

Lalu, bagaimana Flighradar24 bekerja?

BACA JUGA:  Pilot Ketiduran, Pesawat Gagal Mendarat

Dalam sehari ada lebih dari 200 ribu pesawat yang bolak-balik terbang di langit.

Sebagian besar pesawat itu dilengkapi dengan transponder, yaitu perangkat yang mengkomunikasikan posisi pesawat dan data penerbangan lainnya ke kontrol lalu lintas udara.

BACA JUGA:  Arahan Jokowi Turunkan Harga Tiket Pesawat Dinilai Terburu-Buru

Sinyal itu dapat ditangkap dengan penerima murah berdasarkan teknologi yang disebut ADS-B, untuk Automatic Dependent Surveillance-Broadcast.

Itulah yang dilakukan Flightradar24, yaitu memberikan pengguna snapshot real-time dari hampir semua yang ada di langit.

BACA JUGA:  Gambar Pesawat Hantu Muncul di Google Maps, Semua Bingung

Penggunaan Flightradar24 ternyata tak lagi dilakukan oleh penggemar penerbangan.

Ketika sebuah pesawat Angkatan Udara AS yang membawa Ketua DPR Nancy Pelosi mendarat di Taiwan pada awal Agustus, lebih dari 700.000 orang menyaksikan peristiwa itu saat itu terjadi, melalui layanan pelacakan penerbangan Flightradar24.

Akibatnya, penerbangan itu menjadi yang paling terlacak sepanjang masa di Flightradar24, dengan 2,92 juta orang mengikuti setidaknya sebagian dari perjalanan tujuh jam.

Flightradar24 sendiri sebenarnya bagian dari grup layanan pelacakan penerbangan populer bersama dengan FlightAware dan Plane Finder.

Website itu didirikan di Swedia pada 2006 secara tidak sengaja.

Direktur Komunikasi Flightradar24, Ian Petchenik, mengatakan pengembangan situs itu semula sebagai cara untuk mengarahkan lalu lintas ke penerbangan layanan perbandingan harga.

Situs itu lalu pertama kali mendapat pengakuan global pada tahun 2010, ketika letusan gunung berapi Islandia menghentikan ribuan penerbangan dan menarik empat juta pengunjung.

“Kejadian itu adalah rekognisi kami di acara internasional. Kami menampilkan lalu lintas udara ke publik secara real time dapat memengaruhi bagaimana orang-orang sedang memikirkan berita dunia,” ujarnya, dilansir dari CNN, Selasa (30/8).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co