Tangis Sri Mulyani Melayat BJ Habibie

12 September 2019 03:02

GenPI.co - Sejumlah tokoh dan pejabat negara satu demi satu berdatangan untuk memberikan penghormatan terkahir bagi Presiden ketiga RI, BJ Habibie. Kali ini Menteri Keuangan Sri Mulyani melayat ke rumah duka di kawasan Perum Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).

Pantauan GenPI.co di rumah duka, Sri Mulyani keluar rumah duka pada pukul 23.00 WIB, mengenakan pakaian dan jilbab hitam. Kepada awak media, ia mengaku kehilangn sosok bapak bangsa sekaligus tokoh keilmuan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Ia pun nampak menitikkan air mata saat bercerita singkat mengenai sosok BJ Habibie.

“Terakhir bertemu dengan beliau saat sakit, saya sempat nengok sebelumnya, banyak wejangan kepada saya untuk terus selalu menjaga Indonesia dengan kebijakan baik dan kredibel, sehingga kita bisa jaga ketahanan ekonomi Indonesia," ungkap Sri Mulyani di depan rumah duka.

Sri mengaku memiliki pandangan khusus kepada BJ Habibie. Menurutnya ia figur yang seimbang dalam pencapaian keilmuan dan kecintaan kepada bangsa dan negara. “Beliau kembali dari luar negeri untuk membangun Indonesia, serta punya keimanan dan ketakwaan sebagai figur yang lengkap,"tambahnya.

Menurutnya, Habibie juga menjadi pelengkap awal era demokrasi di Indonesia dan Presiden pada masa kritis dengan transisi Indonesia menjadi negara demokratis. Sri Mulyani pun masih ingat pesan Habibie untuk menjaga perekonomian Indonesia ketika terakhir bertemu dirinya ketika Habibie terbaring di rumah sakit.

“Beliau juga mengajak partisipasi masyarakat untuk menjaga sistem kekuasaan, sehingga jadi satu bangsa besar dalam demokrasi di dunia,” tandasnya.

Baca juga:

BJ Habibie: Sejak Ainun Berpulang, Saya Tak Lagi Takut Mati

Intip Puisi Pak Habibie Untuk Ainun: Nelangsa Setengah Mati

BJ Habibie berpulang dalam perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Mantan menteri riset dan teknologi ini meninggal dalam usia 83 tahun karena sakit.

Di kabarkan sebelumnya, Habibie menjalani perawatan intensif oleh tim dokter kepresidenan di RSPAD sejak 2 September 2019. Kondisi pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 ini sempat membaik pada Selasa (10/9).

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co