GenPI.co - Sejumlah santri meminta agar Polri menindaklanjuti laporan kasus penghinaan kiai yang dilakukan oleh Menteri Bappenas Suharso Monoarfa.
Tuntutan itu datang dari Pemuda Muslim Metropolitan (PMP) yang menggelar demonstrasi di depan Gedung DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rabu (21/9).
Mereka menuntut mantan Ketua Umum PPP itu untuk diberi hukuman atas ucapannya yang diduga menghina kiai.
Koordinator Aksi Andi mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk keresahan para santri atas pernyataan Suharso beberapa waktu lalu.
“Suharso menyebut jika sowan kepada kiai harus memberi amplop yang merupakan praktik awal korupsi,” ujarnya di depan Gedung DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2022).
Andi menyebut, diturunkannya Suharso dari jabatan Ketua Umum masih belum cukup atas perbuatannya.
Oleh karena itu, massa aksi pada hari ini membawa dua tuntutan.
Pertama, meminta Polri menindaklanjuti laporan dugaan penghinaan kiai.
“Sudah ada banyak juga laporan ke Kepolisian terkait ucapan Suharso yang menghina kiai. Kami minta Polri agar secepatnya menindaklanjuti laporan tersebut,” katanya.
Kedua, menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera memecat Suharso dari jabatan menteri.
“Untuk pergantian menteri harus secepatnya dilakukan oleh Pak Jokowi. Kalau tidak, bisa menodai kementerian dan kabinet Indonesia Maju,” ungkapnya.
Sebagai informasi, aksi serupa juga telah beberapa kali dilakukan oleh beberapa massa aksi.
Sebelumnya, Suharso dilaporkan oleh kelompok santri ke Bareskrim Polri dan beberapa Polda atas dugaan pelanggaran pasal 156 A KUHP terkait ujaran kebencian dan penghinaan suatu agama atau golongan di muka umum.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News