Polri Tegaskan Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Malang Ada 125 Orang

03 Oktober 2022 13:50

GenPI.co - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo meluruskan informasi terkait jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Pada Sabtu (1/10/2022).

Menurutnya, jumlah korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi hingga siang sebanyak 125 orang.

"Kemarin, tim Inafis Polri bekerjasama dengan tim DVI dan kedokteran forensik Jawa Timur sudah berhasil mengidentifikasi 125 korban yang meninggal dunia. Alhamdulillah, semuanya sudah clear tadi malam," kata Dedi dalam keterangan persnya di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

BACA JUGA:  Amnesty International: Kerusuhan Kanjuruhan adalah Tragedi yang Menyeramkan

Dedi memastikan seluruh korban meninggal dunia telah dikembalikan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

"Semua korban meninggal dunia juga sudah diambil oleh pihak keluarga," ungkap dia.

BACA JUGA:  Netizen Malaysia Beri Sindiran soal Tragedi Stadion Kanjuruhan

Jenderal bintang dua itu menegaskan belum adanya tambahan korban meninggal dunia hingga saat ini.

Menurut Dedi, jumlah tersebut berdasarkan data yang dimiliki oleh pihaknya saat melakukan identifikasi terhadap seluruh korban hingga tadi malam.

BACA JUGA:  Mahfud MD Pastikan Perawatan Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Dibiayai Pemerintah

"Untuk korban meninggal dunia masih tetap 125 orang hingga saat ini," tandasnya.

Diketahui, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pecah usai pendukung Arema FC memasuki lapangan karena kecewa tim yang dijagokannya kalah melawan Persebaya.

Polisi meresponsnya dengan menembakkan gas air mata.

Tak cuma terhadap pendukung yang memasuki lapangan, tetapi gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun penonton.

Hal itu memicu terjadinya kepanikan.

Akibatnya, massa berlarian sambil berdesak-desakan menuju pintu keluar.

Beberapa mengalami sesak napas dan terinjak-injak hingga meninggal dunia.

Polri memberikan tanggapan soal penggunaan gas air mata yang dilakukan oleh anggotanya saat terjadinya tragedi Kanjuruhan di Malang, pada Sabtu (1/10/2022).

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menerangkan penggunaan gas air mata tersebut masih dalam pemeriksaan oleh pihaknya.

"Kami masih mengevaluasi dulu (soal penggunaan gas air mata, red)," kata Dedi kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Nantinya jika evaluasi secara menyeluruh sudah dilakukan oleh pihaknya, maka akan disampaikan kepada para awak media.

"Kami tidak boleh terburu-buru menyimpulkan. Nanti, hasil secara menyeluruh akan disampaikan kepada teman-teman," tutur dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co