Disdik Kota Bandung: Jangan Main Lato-lato di Sekolah

10 Januari 2023 17:30

GenPI.co - Sehubungan dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM) semester 2 tahun ajaran 2022/2023, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengeluarkan surat edaran.

Dalam surat edaran tersebut terdapat beberapa imbauan yang disampaikan Kepala Disdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar.

Pertama, para pelajar dan pengajar mempedomani kalender akademik tahun ajaran 2022/2023. Serta mengevaluasi tata tertib sesuai manajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan pendidikan.

BACA JUGA:  Mulai Menggunakan Mobil Listrik, Wali Kota Bandung: Ada Penyesuaian, Tetapi Seru

Kedua, Disdik mengimbau kepada seluruh ekosistem satuan pendidikan dan orang tua peserta didik untuk bersama-sama saling mengawasi maraknya permainan konvensional maupun digital.

Para siswa juga tidak diperbolehkan membawa atau bermain segala bentuk permainan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran (KBM) ke dalam lingkungan sekolah.

BACA JUGA:  Layani Lebih dari 1 Juta Pelanggan Saat Nataru, KAI Daop 2 Bandung Sebut Naik 89%

Termasuk mainan yang tengah digandrungi anak-anak saat ini yakni lato-lato.

Menurut Disdik, meski lato-lato memiliki nilai positif untuk melatih motorik anak, tapi sebaiknya mainan tersebut dimainkan di luar sekolah saja karena tak memiliki keterkaitan langsung dengan proses KBM.

BACA JUGA:  Tempat Bulan Madu di Bandung, Rasakan Nuansa Klasik Eropa

Hikmat mengatakan, banyaknya aneka permainan untuk tumbuh kembang anak, perlu juga pendampingan orang tua.

Sebab, ada banyak informasi di media sosial jika permainan lato-lato mengakibatkan anggota tubuh lebam, bahkan ada yang harus mendapat tindakan medis.

“Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM di sekolah,” kata Hikmat.

Dia mengimbau agar para pendidik dan wali siswa berkolaborasi dalam mengedukasi anak-anak mengenai ragam permainan dan dampaknya.

"Juga perlu bijak dalam memainkannya, sehingga tidak mengganggu orang lain. Tentu boleh dimainkannya di tempat yang semestinya,” imbaunya.

Sementara itu, Sekretaris Disdik Kota Bandung Tantan Surya Santana menuturkan lato-lato mampu melatih motorik, olahraga tangan, dan menciptakan komunikasi lagi antar anak untuk bermain bersama.

Bahkan, bisa mengurangi gadget yang selama ini sudah luar biasa mengakar di anak-anak

"Jangan sampai mengganggu kegiatan KBM baik di rumah maupun sekolah. Tidak boleh ada distraksi. Bukan melarang memiliki lato-lato, tapi jangan memainkan lato-lato di sekolah saat jam belajar," tutur Tantan.

Ia menambahkan, anak-anak boleh membawa dan memainkannya, tapi jangan sampai pada waktu-waktu kegiatan belajar berlangsung.

"Kami sudah imbau kepada sekolah. Mudah-mudahan bukan hanya lato-lato, tapi seluruh permainan baik konvensional maupun digital. Sebaiknya memang dimainkan di luar sekolah saja," ungkapnya.

Ketiga, menjaga dan memelihara lingkungan satuan pendidikan agar selalu dalam kondisi bersih, nyaman, dan aman. Tak lupa untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co