GenPI.co - Ananda Badudu, Mantan wartawan yang banting setir jadi musisi digelandang ke Polda Metro Jaya pada Jumat (27/9) subuh.
Ia dijemput aparat keamanan setelah melalukan aksi penggalangan dana untuk unjuk rasa mahasiswa melalui platform kitabisa.com.
Baca juga:
Eks Vokalis Banda Neira Ananda Badudu Ditangkap polisi
Sutradara Dandhy Laksono Ditangkap, Terkait Cuitan Soal Papua
Dilansir dari ANTARA, Redaktur Eksekutif Majalah Tempo, Setri Yasra, menganggap apa yang dilakukan Ananda Badudu adalah hal yang luar biasa. Sebagai mantan antasan ia angkat jempol dengan aksi tersebut.
"Sebagai bekas atasan, apa yang dilakukan Ananda Badudu keren. Dia menggalang dana secara terbuka lewat kitabisa untuk membiayai gerakan mahasiswa," kata Redaktur Eksekutif Majalah Tempo, Setri Yasra saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ananda Badudu sendiri merupakan cucu dari pakar bahasa JS Badudu. Ia adalah seorang wartawan sekaligus musisi.
Ananda bergabung dengan Majalah Tempo pada 2011, lalu memutuskan keluar pada tahun 2016 lantaran lebih tertarik menekuni musik bersama grup musiknya Banda Neira.
Selama menjadi reporter Tempo, Setri mengatakan jika Ananda adalah seorang handal.
"Dia jadi anggota tim saya saat itu. Anak baik yang militan," kenangnya.
Sementara itu kata Ketua Bidang Advokasi AJI Sasmito Madrim kepada ANTARA mengatakan penjemputan Andanda Badudu sebagai hal yang tidak beralasan.
“Tidak ada alasan mendasar untuk Polda Metro Jaya menahan dan memproses secara hukum. Tidak hanya lemah, ini tidak berdasar," katanya.
Karena itu Sasmito meminta Polda Metro Jaya untuk segera melepas musisi itu sebab tidak memiliki ketetapan hukum yang kuat.
"Orang secara kolektif membiayai untuk menyampaikan pendapat terus dikriminalisasi. Ini kan pasal- pasal karet," kata Sasmito.
Selain penangkapan yang tidak memiliki ketetapan hukum yang kuat, penangkapan Ananda Badudu dinilai AJI sebagai bentuk kemunduran demokrasi. (ANT)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News