GenPI.co - Pertemuan antara aliansi mahasiswa dengan Forum Pimpinan Komunikasi Daerah Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (8/10) mendadak ricuh. Acara jamuan makan malam berubah menjadi debat kusir.
BACA JUGA : Cuitan Usil Netizen: Bu Risma Kalau Marah, Kim Jong-Un Diam
Kericuhan terjadi saat salah satu perwakilan mahasiswa dari Universitas Airlangga Surabaya, Zamzam, naik ke panggung dan menyerukan rekan-rekannya agar tidak menikmati jamuan makanan yang disediakan oleh panitia.
"Rekan-rekan, jangan makan makanan dan minuman apapun. Kita ke sini mau audiensi, bukan makan-makan," katanya.
Keributan kecil terjadi setelah petugas protokoler dan Polda Jatim menegur dan bernegosiasi. Para mahasiswa kemudian digiring ke sebuah ruangan.
Setelah salah satu menyampaikan ajakan tidak melahap makanan, seorang mahasiwa lain bergantian menyampaikan aspirasi sambil membentangkan spanduk hitam bertulisan 'KITA KPK'. Situasi berubah jadi semacam aksi.
Terjadi debat kusir ketika Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Judianto menyampaikan perihal format acara yang diinisiasi oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu. Dalam undangan, kata Jonathan, tertulis bahwa acara adalah silaturahmi, bukan audiensi.
"Tidak ada penyampaian tuntutan." Ungkap Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
Mahasiswa kemudian menimpali bahwa yang muncul dalam pikiran mahasiswa dalam pertemuan ialah beraudiensi dan berdialog, bukan sekadar makan-makan. Di forum itu pula mahasiswa ingin menyampaikan tuntutan yang pernah disampaikan saat demonstrasi besar-besaran sebelumnya. "Kami ingin beraudiensi," kata Zamzam.
BACA JUGA : Demo Surabaya, Lebih Seram Amukan Bu Risma daripada Water Cannon
Setelah terjadi perdebatan yang tak menemukan titik temu, sekitar pukul 21.00 WIB, mahasiswa akhirnya keluar dari ruangan dan berkumpul di halaman Grahadi. Silaturahmi batal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News