Mengenal Bambang Pamungkas di Pride, Kutipan Bab 2 Buat Merinding

12 Februari 2020 11:21

GenPI.co - Seantero Tanah Air pastinya tidak akan asing dengan nama Bambang Pamungkas. Yakni sosok penyerang legenda tim nasional Indonesia dan juga Persija Jakarta.

Bepe, sapaan akrabnya sudah menyatakan gantung sepatu dari skuad garuda selepas pergelaran AFF Cup 2012. Nama punggung "Pamungkas" menjadi penanda berakhirnya kariernya bersama tim nasional.

Memang sebelumnya nama "Bambang" selalu disematkan di punggungnya.

Bersama Timnas Indonesia, Bepe sudah menorehkan 44 gol dari 96 caps selama 14 tahun lalu.

BACA JUGA: Membahasakan Cinta dengan Cara yang Unik

Pria kelahiran Getas, 10 Juni 1980 terkenal memiliki aura kharismatik yang cukup menonjol. Baik di dalam ataupun di luar lapangan.

Ingin mengenal lebih dekat Bambang Pamungkas tidak terasa lengkap jika tak menikmati karya tulisnya.

Yakni buku "Pride" hasil karyanya yang terbit pada 2014. Buku ini meceritakan kisah tentang perjalanan kariernya menjadi sepak bola profesional, atau sosok keperibadiannya.

Buku itu adalah karya kedua Bepe, sebelumnya adalah "Ketika Jemarimu Menari" terbit pada 2011.

BACA JUGA: Ketika Teman Telah Berubah Jadi Hantu

Dalam buku Pride, setebal 441 halaman, akan membawa pembaca menikmati sepenggal kisah seorang Bambang Pamungkas.

Terbagi dalam tiga bab, cerita yang disampaikan Bambang Pamungkas untuk pembaca.  Pada bab 1 tentang klub. Akan membimbing pembaca mengetahui problematikan yang dihadapi Bepe. Bahkan ada bagian dirinya dicap sebagai sosok pengkhianat.

Pasalnya, ia meninggalkan tim yang sudah begitu melekat dengannya. Yakni Persija Jakarta dan menerima pinangan tim Pelita Bandung Raya.

Tidak terhenti disitu, gol-gol yang diciptakan Bepe ke gawang Persija saat berjersey PBR pun semakin menegaskan, dirinya sosok pemain profesional.

Sejenak menanggal rasa cinta kepada Persija demi tanggung jawab yang diembannya, bersama PBR.

Sedangkan pada bab kedua, pada halaman 164 dengan judul "Saya Generasi yang Gagal", menceritakan akhir karier seorang Bepe bersama tim  nasional Indonesia dikupas lebih dalam.

Ada kutipan dari Bambang Pamungkas yang cukup bermakna dalam bagian tersebut.

"Cepat atau lambat, jersey Merah Putih itu akan tanggal dari badanku. Namun, satu hal yang pasti, lambang Garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal di sana sampai akhir hayatku,"

Melalui kutipan tersebut, Bepe resmi menyatakan mundur dari tim nasional Indonesia.

Selanjutnya pada bab ketiga berisikan kisah umum yang lebih luas cakupannya. Tidak memulu membahas sepak bola dan karier saja.

Seperti pada halaman 239 dengan judul berpikir positif, percaya diri dan optimistis. Yakni adalah moto dalam kehidupan seorang Bepe.

Apalagi kalimat tersebut dicantumkan dalam bio akun Twitter pribadinya. Pastinya kalau para penggemar setianya pasti mengetahui hal tersebut.

Pada bagian bab keempat bertemakan media dan opini. Yakni berisikan tanya jawab Bepe dengan awak media serta opini-opini sajikan terkait berbagai hal yang pernah dihadapan dalam kehidupannya.

Secara garis besar buku Pride adalah satu bagian penting dan paling berat menapaki karier di dunia sepak bola bagi seorang Bambang Pamungkas.

Pasalnya, berbagai pertentangan prinsip yang pada akhirnya menuntun paksa dirinya mampu mengambil suatu keputusan penting.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co