Inilah Geliat Ekonomi Pantai Talise Kota Palu Pascatsunami

02 Januari 2019 16:38

Sejak dihantam tsunami pada akhir September 2018 lalu, Pantai Talise Kota Palu porak poranda tidak terdengar kabarnya. Padahal pantai indah ini menjadi tujuan wisata Kota Palu.

Jembatan Ponulele atau yang dikenal sebagai Jembatan Kuning yang menjadi ikon Kota Palu telah tiada, menyisakan muara sungai seperti kondisi sebelum jembatan dibangun.

Di beberapa titik kondisinya masih berserakan, badan jalan tergerus ombak, bahkan ada bagian yang mengalami penurunan tanah, jika air laut pasang sebagian daratan akan terendam.

Kondisi masjid terapung yang selama ini dijadikan tujuan wisata, untuk shalat dan berfoto, telah mengalami penurunan. Air laut pasang selalu memasuki lantai masjid.

Namun masyarakat Kota Palu tak mau berlarut dalam kesedihan, mereka kembali beraktifitas menggerakkan ekonomi keluarga.

Dari arah bekas jembatan kuning hingga ke patung kuda, sepanjang jalan di pinggir pantai telah ramai ditempati warung dan lapak buah. Mereka adalah warga sekitar yang sebelum musibah juga berjualan di lokasi ini.

Bahkan pedagang buah durian ada yang berasal dari luar kota yang mencoba peruntungan dengan membawa hasil kebun ke pantai Talise.

“Setiap malam sudah ramai dengan pedagang dan warga yang ingin menikmati pantai Kota Palu,” kata Suwardi, warga Kota Palu, Rabu (2/1/2019).

Para pedagang ini menyajikan makanan ringan dan minuman serta buah bagi pengunjung. Mereka mulai buka sore hingga malam, namun ada juga yang buka sejak pagi dan siang.

Geliat ekonomi warga ini digerakkan oleh kunjungan warga Sulawesi Tengah atau luar daerah yang ingin menikmati Pantai Talise. Sore hingga malam adalah waktu yang ramai oleh wisatawan.

Baca Juga : 3 Hal ini Bisa Dilakukan di Palu Sebelum Pergantian Tahun

Para pedagang terbantu dengan kedatangan pengunjung yang setiap hari datang ke lokasi ini.

“ Saya masih ingat yang pertama kali berjualan di pantai ini adalah pedagang kacang rebus warga sekitar pantai, kemudian diikuti pedagang lainnya," kata Martin Handika, warga Kota Palu.

Kunjungan wisatawan memberi kesempatan warga untuk berjualan, mereka kembali bangkit dari keterpurukan setelah dilanda gempa dan tsunami. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co