Awal 2021, Jabar Perkuat Desa Digital untuk Pulihkan Ekonomi

14 Juni 2020 09:00

GenPI.co - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan, beberapa sektor ekonomi yang tidak terdampak oleh pandemi covid-19 yaitu pertanian, peternakan, perikanan, pangan dan logistik. 

Untuk itu, di awal 2021 dalam rangka pemulihan ekonomi yang sempat turun akibat pandemi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen fokus pada penguatan desa melalui infrastruktur digital.

BACA JUGAKota Bandung dan Melbourne Berbagi Ilmu Penanganan Covid-19

"Jadi kalau mau sukses dalam situasi apapun ternyata kembali ke urusan perut dan pengirimannya. Maka, nanti 2021 untuk pemulihan ekonomi saya akan fokus kembali ke desa yang akan diperkuat dengan infrastruktur digital," katanya dalam keterangan resmi.

Pria yang disapa Emil ini menuturkan, covid-19 bukan lagi masalah krisis kesehatan, tetapi juga ekonomi. Hal ini menjadi sebuah dilema oleh semua pemimpin di dunia dari level kepala negara sampai kepala daerah.

"Jadi sebagai pemimpin harus cepat dan tepat mengambil keputusan," ucapnya.

Menyadari bahwa covid-19 adalah krisis, Emil memiliki lima prinsip dalam penanganannya yakni proaktif, transparan, kolaboratif, inovatif dan ilmiah.

Prinsip terakhir ini menyerap masukan dari para ahli ekonomi mengenai sektor apa saja yang harus lebih dulu dibuka. 

Dikatakan Emil, ahli ekonomi berpendapat bahwa perekonomian sebaiknya diukur dengan risiko kesehatan.

Maka Jabar saat ini membagi daerahnya ke dalam lima zona kewaspadaan, yakni zona hitam di mana aktivitas ekonomi hanya boleh 10 persen,.

Kemudian 30 persen di zona merah dengan menerapkan PSBB penuh, zona kuning 60 persen, zona biru 90 persen, dan 100 persen di zona hijau yang mayoritas berada di desa-desa.

"Covid-19 memang menyerang desa, tetapi 100 persen oleh pemudik, bukan orang desanya. Inilah kenapa lima sektor tadi masih bisa berjalan walaupun ada interupsi," terangnya.

Ia optimistis UMKM desa di lima zona tersebut diperkuat dengan digital maka akan semakin berkembang pesat dan menjadi penyumbang terbesar pemulihan pertumbuhan ekonomi.

Khusus untuk pengembangan UMKM di desa, Emil mengimbau para lulusan baru perguruan tinggi untuk tetap tinggal di desa mengembangkan UMKM melalui pemanfaatan potensi desa.

"Lulusan-lulusan perguruan tinggi yang punya skill lebih baik tinggal di desa dengan rezeki kota dan bisnis yang mendunia menggunakan digital," harapnya.

BACA JUGABegini Cara Jawa Barat Mengantisipasi Gelombang Kedua Covid-19

Sejak digulirkannya program desa digital pada akhir 2018 lalu, seluruh pelayanan publik di desa sudah didigitalisasi. Mulai dari memasang koneksi internet, membangun command center untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan produk unggulan di wilayahnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co