Miris, demi keuntungan pribadi burung yang hampir punah dan salah satu satwa yang dilindungi oleh negara ini kembali ditemukan dalam keadaan sudah mati terbunuh dan sangat memprihatinkan.
Pasalnya, seperti yang dilansir dari akun instagram @pesonaindahborneo, terdapat foto ungahan dengan tertulis caption "Pelaku Pembantai Burung Rangkong yang Viral di Media Sosial Berhasil Ditangkap." postingan itu pun berhasil menarik komentar positif dan juga negatif dari warga net. Senin (14/01).
Burung yang diambil paruhnya dalam postingan tersebut adalah burung Rangkong, sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi, memiliki paruh berwarna kuning terang.
Burung Rangkong ini termasuk spesies burung terbesar di Asia, terutama di hutan Sumatera, Kalimantan dan juga Jawa. Burung yang didominasi dengan bulu berwarna hitam ini, masih termasuk dalam familia Bucerotidae yang terdiri dari 57 spesies.
"Kita nomor satu di dunia untuk jumlah jenis burung yang terancam punah. Padahal, Indonesia merupakan rumah bagi 1.666 jenis burung yang 426 jenisnya merupakan endemik" Ujar Ria Saryanthi, selaku Kepala Unit Komunikasi dan Pengembangan Pengetahuan, Burung Indonesia, yang dikutip dari mongabay.co.id (10/15).
Burung pemakan buah-buahan dan juga kadal ini, pada umumnya banyak di temukan bertengger di kawasan pegunungan kebun kopi.
Konon, bagi masyarakat pedalaman Kalimantan, satwa ini dianggap melambangkan kesucian, kekuatan, dan juga kekuasaan dalam upacara ritual.
Menariknya, Suku Dayak zaman dulu pun menjadikan burung tersebut sebagai alat untuk berkomunikasi dengan arwah para leluhur. Untuk meminta Roh alam melindungi pulau Kalimantan. Itu sebabnya, beberapa tarian kebudayaan suku daya cukup banyak menggunakan motif burung Rangkong.
Burung Rangkong yang keberadaannya hampir punah
Burung ini dijuluki burung terbesar, karena memiliki ukuran hingga 110 sentimeter. Rangkong memiliki kemampuan menebar biji- bijian hingga 100 kilometer. Tak heran burung ini sangat berjasa untuk keseimbangan proses regenasi hutan.
Baca Juga : Ayo Melihat Satwa Endemik Sulawesi di Gorontalo
Burung ini juga memiliki kebiasaan yang unik pada pasangannya, saat betina menjaga telur- telurnya dengan ditutupi lumpur didalam lubang pohon, sang jantan akan mencari makan dan memberikan pada betina pada bukaan lubang pohon yang masih tersisa. Barulah pada saat waktunnya telur akan menetas, betina memecahkan lumpur tersebut.
Burung ini dianggap setia, karena pada saat pasangannya mati, burung yang satunya akan tetap bertahan hidup sendiri, tanpa mencari pendamping pengganti.
Simak Selengkapnya :
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News