Inilah Deretan Fakta Unik Kapal Pinisi Legendaris

29 Januari 2019 17:55

Nenek moyangku seorang pelaut. Penggalan syair itu seolah menceritakan bahwa kemaritiman di Indonesia sudah berjaya sejak dulu kala. Ini disebabkan karena Indonesia merupakan daerah yang memiliki pulau dan laut yang luas. 

Tak heran jika di Indonesia ada banyak sekali kapal yang menjadi legenda seperti layaknya kapal Pinisi. 

Kapal Pinisi merupakan kapal buatan suku Bugis dan suku Makassar. Sentra pembuatan kapal ini ada di daerah Bulukumba, Sulawesi Selatan. Proses pembuatannya memerlukan serentetan ritual yang panjang hingga kapal tersebut diluncurkan ke laut. 

Berikut ini ada beberapa fakta menarik lainnya yang wajib kamu ketahui tentang kapal Pinisi: 

Berasal dari pecahan kapal

Percaya tidak jika kapal pinisi yang megah ternyata terbuat dari puing-puing kapal yang terhantam ombak. Pada abad-14, putra mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading berlayar ke negeri China untuk meminang seorang wanita bernama We Cudai. Saat perjalanan pulang, musibah menimpanya, kapal yang ditumpangi terhadang ombak dan terbelah menjadi tiga.  Kapal Sawerigading pun terdampar di tiga tempat yang berbeda, yaitu di Desa Ara, Lemo-Lemo, dan Tanjung Bira. Pecahan kapal tersebut pun akhirnya dibangun dan dirakit kembali menjadi utuh dengan nama Pinisi.

Kapal dibuat dengan Upacara adat

Pembuatan kapal Pinisi tidak sembarangan. Kapal ini dibuat dengan serentetan Upacara Adat oleh para pembuat kapal. Mulai dari pencarian kayu, penebangan pohon, peletakan lunas hingga kapal siap digunakan untuk berlayar semuanya tak lepas dari upacara adat. Proses pencarian kayu pun hanya dilakukan pada tanggal 5 dengan lambang tersediannya rejeki dan tanggal 7 sebagai simbol berkat. Saat penebangan pohon pun dilakukan upacara pengusiran roh dengan persembahan seekor ayam. Pada saat pemasangan kayu pun dilakukan upacara Kalebiseang dan Anjarekki. Pada proses terakhir dilakukan upacara selamatan sebagai pertanda kapal siap untuk berlayar. 

Makna simbolik pada kapal

Kapal Pinisi melambangkan beberapa hal. Dua layar kapal Pinisi melambangkan 2 kalimat syahadat, 7 layar lainnya melambangkan jumlah ayat pada surat al-fatihah. Proses pembuatan kapal ini juga memiliki makna simbolis, seperti halnya bagian depan lunas yang merupakan simbol lelaki dan balok bagian belakan adalah simbol wanita. Saat memotong balok lunas, potongan kayu tersebut harus langsung dibuang ke laut tanpa harus menyentuh tanah. Hal ini merupakan simbol suami yang siap melaut demi mencari nafkah keluarga.

Baca Juga : Joysailing Bersama Kapal Pinisi di Teluk Tomini

Hand made dan tanpa perekat

Kapal pinisi yang megah dan legendaris tersebut merupakan kapal yang dibuat secara manual tanpa menggunakan mesin berat. Uniknya lagi kapal ini tidak menggunakan perekat karena kayu penyusunnya direkatkan dengan menggunakan pasak kayu. Cara pembuatan kapal ini dimulai dari badan kapal terlebih dahulu bukan dari kerangka seperti kapal pada umumnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co