Berlangsung Seru, Festival Cian Cui Targetkan MURI

06 Februari 2019 22:22

Festival Cian Cui atau  biasa disebut Perang Air kembali di gelar. Tahun ini, kegiatan berlangsung selama 7 hari, 5-11 Februari. Event yang terpusat di Selatpanjang ini resmi dibuka, Kamis (7/2), dan akan dihadiri perwakilan Kementerian Pariwisata serta dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal Usman mengatakan, Festival Perang Air akan menjadi perhelatan akbar di Kepulauan Meranti. Sebagai daerah yang masuk wilayah perbatasan, ia optimis event ini bakal menarik banyak wisatawan mancanegara.

“Tahun lalu, sekitar 24 ribu wisatawan hadir untuk melihat keseruan Festival Perang Air. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 547 wisman berbaur di antara turis lokal. Karena itu, jumlah wisman tahun ini harus lebih banyak, kami bersama dinas setempat mentargetkan 1200 Wisman dari berbagai negara terutama Singapura dan Malaysia datang di festival ini," ujar Fahmi.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Selatpanjang Rizki Hidayat menambahkan, Festival Perang Air bukan sekadar tontonan. Dengan kata lain, pendatang atau wisatawan boleh berbaur dalam keseruan tersebut sepanjang bisa mematuhi peraturan. Contohnya, peserta hanya boleh menggunakan senjata berupa pistol air, selang air, dan gayung.

“Sangat tidak diperkenankan melempar botol atau gelas air mineral. Air yang digunakan pun harus bersih. Tidak boleh memakai air laut, air es, apalagi air comberan. Untuk itu, panitia melalui mobil Damkar BPBD Kepulauan Meranti sudah menyiapkan tangki-tangki berisi air bersih di sepanjang jalan. Silahkan ke Selatpanjang. Jalanan seru dan meriah,” terangnya.

Adapun rute Festival Perang Air masih sama seperti tahun sebelumnya. Yakni melewati Jalan Kartini, Jalan Imam Bonjol, Jalan Ahmad Yani, Jalan Tebingtinggi, dan Jalan Diponegoro.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani menegaskan, sudah saatnya Pemkab Kepulauan Meranti fokus pada kehadiran wisatawan mancanegara. Dengan event yang sudah dikenal banyak orang, Festival Perang Air harus bisa mendongkrak angka kunjungan wisman, minimal 1.200 orang.

“Kami sudah mendapatkan laporan target minimal 1.200 wisman. Kita tentu berharap bisa melebihi target tersebut. Ini sekaligus menjadi ajang pembuktian seberapa besar Festival Perang Air mampu berkontribusi pada perkembangan sektor pariwisata di daerah setempat,” ucapnya.

Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, Festival Perang Air merupakan bagian dari perayaan Imlek. Momennya sangat pas. Keseruannya benar-benar pecah. Semua berbaur dalam suka cita, antara mereka yang ingin merayakan Imlek dan wisatawan yang haus hiburan. 

“Data yang kami peroleh, semua kamar hotel di Kabupaten Kepulauan Meranti dinyatakan penuh. Bahkan kabarnya ada yang sudah melakukan reservasi dan booking kamar satu tahun sebelumnya. Ini luar biasa. Event ini sangat menarik,” jelasnya.

Sementara data dari Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang, sudah lebih dari 8.000 orang tiba di Kepulauan Meranti. Mereka masuk ke Selatpanjang melalui Pelabuhan Tanjung Harapan. Data tersebut direkap pada Senin (4/2) lalu. Artinya, jumlah saat ini kemungkinan bertambah dan akan terus bertambah hingga menjelang berakhirnya kegiatan.

Menurut Kabid Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Diana Tikupasang, kemeriahan Festival Perang Air sudah bisa diprediksi sejak sekarang. Pasalnya, panitia akan mencatatkan event ini pada MURI.

“Ada tiga kategori yang akan menjadi target panitia penyelenggara untuk dicatatkan dalam rekor MURI. Pertama pengunjung mancanegara terbanyak, kedua soal rentang waktu kegiatan, dam ketiga tentang keunikan acara yang digelar,” bebernya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Festival Perang Air termasuk dalam kalender pariwisata perbatasan atau cross border lapis kedua. Jika event ini terus berkembang dan mendapat banyak atensi dari wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, tidak menutup kemungkinan bakal masuk Calendar of Event (CoE) Kemenpar.

“Kepulauan Meranti menjadi salah satu daerah yang konsisten menggelar event. Tinggal bagaimana kegiatan tersebut bisa dikemas lebih menarik dan memiliki nilai jual. Sebab, semua event daerah yang masuk CoE Kemenpar menjadi prioritas untuk menjaring wisatawan,” tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cholis Faizi Sobari

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co