Malam Puisi di Pasar Ting Njanti

20 Maret 2019 14:35

Harga diri kita sama tuan

Atau mudahnya begini saja puan

Berapa ribu orang yang kau hendak bayar

Dengan selembar lima puluhan?

Maka biarkan kami yang berapa ribu orang ini

Mengumpulkan lembaran lima puluhan

Buat membayarmu biar tak maju pemilu

GenPI.co - Begitulah sepenggal puisi karya Itok VC yang dibawakan dengan apik oleh Ketua Bawaslu Wonosobo, Sumali Ibnu Chamid saat acara Malam Puisi Tolak Politik Uang di destinasi wisata Pasar Ting Njanti, Selomerto Wonosobo, Sabtu (16/3) lalu.

Bawaslu Wonosobo melakukan berbagai inovasi dalam pendekatan-pendekatan terkait sosialisasi pelanggaran pemilu agar lebih bisa menjangkau masyarakat untuk semua kalangan, salah satunya adalah dengan penerbitan antologi puisi tolak politik uang dengan judul 'Berani Menggeleng' kolaborasi dengan komunitas sastra Bimalukar.

Baca juga: Edi Ah Iyubenu : Bisnis Adalah Tentang Tolong Menolong

“Pendekatan sastra dilakukan Bawaslu dalam rangka memupus praktek politik uang. Karena karya sastra memiliki peran lebih awet dan panjang. Penyadaran menciptakan pemilu bersih , adil dan bermartabat dinilai Bawaslu lintas segmen lintas generasi," tutur pria yang kerap disapa Ale.

Menurut Ale, buku puisi ini tidak hanya dibaca di Pasar Ting Janti. Tapi akan didistribusikan ke perpustakaan, sekolah dan kampus sehingga memiliki dampak lebih luas dalam ikhtiar menciptakan demokrasi bersih dan bermartabat.

Selain pembacaan puisi oleh beberapa penyair dari Wonosobo, Banjarnegara, Jakarta dan Gresik, hadir pula Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Fajar Saka dan Wakapolres Wonosobo Kompol Sopanah yang ikut membacakan salah satu puisi sebagai tanda dukungan tolak politik uang.

“Pasar Ting Njanti sangat mendukung kegiatan sosialisasi yang dilakukan Bawaslu sebagai salah satu sarana untuk menanggulangi adanya politik uang di Pemilu 2019. Semoga Pemilu tahun ini berjalan lancar dan minim pelanggaran," ucap Ahnaf Kustanto , Lurah Pasar Ting Njanti.

Pasar Ting Njanti merupakan destinasi wisata yang unik dengan Ting atau lenteranya, dan pada jam-jam tertentu akan ada semacam flash mob tradisional yaitu membunyikan kentongan, piring, dan lainnya secara bersama dan serentak. Pasar ini menyajikan berbagai macam makanan dan jajanan tradisional yang dibayar dengan mata uang benggol. 


 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co