GenPI.co - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati mengingatkan pemerintah agar memastikan keamanan, efikasi, dan mutu vaksin Covid-19 selain Sinovac yang akan digunakan.
"Emergency Use Authorization (EUA) vaksin AstraZeneca dari BPOM baru akan keluar April 2021," kata Mufida dalam keterangannya, Minggu, (17/1).
"Sementara Novavax, COVAX dan Pfizer belum ada laporan terkait timeline keluarnya EUA dari BPOM," imbuhnya.
BACA JUGA: Kritik Pedas PKS Terhadap Kenaikan Tarif Tol, Telak!
Diketahui, Kementerian Kesehatan akan menggunakan tujuh vaksin, yakni Sinovac, Novavax, COVAX, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, dan vaksin Pfizer.
Namun, baru vaksin Sinovac yang sudah memiliki izin edar dari BPOM dan fatwa halal dari MUI.
Mufida menambahkan, meski efikasi sejumlah merek vaksin sudah muncul di luar negeri, BPOM tetap harus mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA saat vaksin disuntikkan ke publik.
Ketua DPP PKS ini mengingatkan, efikasi Sinovac di beberapa negara berbeda-beda dengan Indonesia, sehingga, vaksin lain yang akan digunakan juga mesti melewati standar uji klinis dari BPOM.
BACA JUGA: Kagum! Demi Bantu Korban Bencana, Kader PKS Rela Potong Gaji
"Intinya kita tidak bisa main-main dengan keamanan dan mutu vaksin salah satunya dengan ditunjukkan lewat efikasi dan juga fatwa halal dari MUI," tegasnya.
Mufida menambahkan, bila tahapan dilakukan dengan benar dan terbuka, kepercayaan publik untuk mau menerima vaksin Covid-19 akan terbangun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News