GenPI.co - Apa pun kata orang, Mensos Tri Rismaharini tetap getol blusukan. Dia tetap getol menyapa. Dari kaum tak punya hingga korban bencana, semua disapa. Maknya ternyata bisa dianggap ganda. Apa maksudnya?
Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, menilai apa yang dilakukan Risma bisa bermakna ganda.
BACA JUGA: Weton Pon Kuat Jadi Bos Besar, tapi Lemah di Wanita
Pertama, dia melihatnya sebagai hal positif. Sebab, sebagai menteri baru dengan segudang prestasi mentereng saat menjadi wali kota, tentu Risma tak ingin nilai plus itu hilang saat menyandang posisi mensos.
"Hal tersebut positif karena pengemis dan gelandangan merupakan ruang lingkup kerja Mensos," kata Arif Nurul Imam.
BACA JUGA: Masa Kini Zodiak Ini Penuh Hoki, Masa Depannya Diguyur Rezeki
Namun, di sisi lain, blusukan Risma akan mudah disebut sebagai pencitraan untuk mengerek elektabilitas. Jurus blusukan memang paten.
Jokowi misalnya. Blusukan yang dilakukan dari Solo hingga Jakarta akhirnya mampu mengantarkannya ke Istana Negara.
Tri Rismaharini setali tiga uang. Dia terus melanjutkan aksi blusukan sebagai Mensos. Gelandangan tak hanya disantuni. Mereka juga diberi pekerjaan.
BACA JUGA: Shio Paling Hoki, Hari Ini Mereka Diguyur Rezeki Tak Bertepi
Nama Risma langsung naik. Tapi, banyak juga yang mencibir. Apa pun yang dilakukan Risma selalu saja mengundang kontroversi.
“Bagi para pengkritiknya, blusukan Bu Risma dianggap sebagai kepentingan politik praktis belaka,” tambahnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News