GenPI.co - Autobiografi Barack Obama yang berjudul A Promised Land mengungkap pengalamannya sebagai presiden Amerika Serikat serta kehidupan pribadinya.
Presiden Amerika Serikat ke-44 itu bisa dibilang menjadi salah satu pemimpin AS yang disukai dan dirindukan rakyatnya.
BACA JUGA: Buku Karya Djenar Maesa Ayu Penuh Kosa Kata Sensual
Sebagai sebuah karya sastra politik, "A Promised Land" sangat mengesankan dan membuktikan bahwa Obama adalah penulis yang berbakat.
Obama bisa mengubah frasa, menceritakan sebuah peristiwa, dan memecahkan argumen dengan cakap.
Saat Obama menjelaskan proses pembuatan kebijakan ketika masih menjadi presiden, dia berhasil membuat pembaca tetap terlibat tanpa merendahkan.
Bahkan, tulisannya bisa terasa hidup, seperti saat dia menggambarkan peristiwa kebocoran rig minyak pada peristiwa pengeboran Deepwater Horizon.
"Gumpalan asap yang tampak kuat, mengancam, dan seperti pancaran dari neraka," tulis Obama.
Beberapa bagian yang menarik dari buku ini adalah cerita mengenai hubungannya dengan sang istri, Michelle.
Ternyata, Michelle sempat murka saat Obama memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
"Ya Tuhan, Barack. Kapan kamu akan merasa cukup? Rasanya seperti kamu mengejar itu semua untuk mengisi kekosongan dalam hidupmu," keluhnya.
Michelle memang terkenal sangat skeptis. Namun, cinta dan kritik dari istrinya lah yang membuat Obama merasa kuat.
"Kenapa kamu, Barack? Kenapa kamu perlu menjadi presiden?" tanya Michelle suatu ketika.
BACA JUGA: Novel The Godfather Karya Mario Puzo, Kisah Unik Kehidupan Mafia
Obama pun mengaku bahwa dia berharap prestasinya itu dapat mengubah bagaimana dunia dan warga negara AS sendiri memandang negerinya.
"Saya tahu bahwa anak-anak minoritas di seluruh negeri ini, yang berkulit hitam, Hispanik, dan yang selama ini dikucilkan, akan melihat diri mereka dengan cara berbeda. Cakrawala mereka akan terangkat dan meluas. Itu akan sepadan dengan perjuangan saya," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News