GenPI.co - Namaku Bara Abiyasa. Aku adalah seorang mahasiswa Indonesia yang tengah mengenyam pendidikan di Jerman sejak 2013. Sudah berjalan delapan tahun.
Bagiku, menjalani ibadah puasa jauh dari orang-orang tersayang tidak lagi menjadi permasalahan.
BACA JUGA: Alyssa Soebandono Rindu Pulang Kampung Bertemu Papa dan Mama
Pasalnya, aku sudah terbiasa menjalaninya jauh dari keluarga.
Untuk Ramadan tahun ini di Jerman, sedang berlangsung musim semi. Aku baru pertama kali merasakan sensasi beribadah puasa bersamaan musim itu.
Meskipun musim semi, suhu udara di Jerman masih menyentuh angka belasan derajat dan butuh penyesuaian.
BACA JUGA: Ramadan di Jerman, Aku Rindu Bantu Ibu Bikin Takjil
Tidak hanya itu, pandemi covid-19 masih cukup parah. Hal itu membuat lockdown masih diperpanjang lantaran angka penderita covid-19 tidak turun.
Alhasil, puasa tahun ini aku menghabiskan waktu lebih banyak di kamar indekos untuk menjalani perkuliahan online.
Interaksi pun hanya sebatas dengan teman-temanku di tempat indekos.
Menjalani ibadah jauh dari Indonesia ada banyak hal yang sangat aku rindukan.
Aku kangen untuk buka bersama dengan keluarga di rumah, teman dan sanak saudara.
Selain itu, kuliner yang ingin aku rasakan saat Ramadan adalah berbagai takjil khas tanah kelahiran. Di Jerman aku tidak bisa menemukannya.
"Kalau lagi pengin makan itu, harus bikin sendiri," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News