Ramadan di Korea: Teman-temanku Baru Makan saat Aku Buka Puasa

29 April 2021 20:05

GenPI.co - Namaku Amira Bilqis. Aku adalah mahasiswi pertukaran pelajar di Kyungpook National University, Political Sciences and Diplomacy, South Korea.

Selama menjalani pendidikan selama satu bulan, aku memiliki pengalaman berpuasa yang tak akan pernah aku lupakan, khususnya di kota yang aku singgahi, Daegu.

BACA JUGAKisah Ramadan: Aku Pura-Pura Tetap Puasa demi Kue di Rumah

Saat itu sedang musim semi. Berpuasa pun menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan.

Semuanya terasa benar-benar berbeda dari biasanya. Mulai jam sahur, berbuka, menu makanan, hingga masih banyak lagi.

Saat menjalankan puasa di Korea, aku merasa waktu memang lebih lama. Namun, semuanya aku jalani dengan senang.

Rasa haus dan lapar pun tidak terlalu terasa. Aku adalah minoritas di sana.

Mencari makanan yang halal adalah hal yang cukup sulit. Orang-orang di sana makan dengan bebas ketika aku berpuasa.

Tidak masalah. Aku menyadarinya. Aku juga menjalani pendidikan tanpa pengurangan jam belajar.

Selama aku di Korea, ada hal yang paling kurindukan, yakni ramainya orang-orang berkumpul dan menunggu jam berbuka puasa sambil ngabuburit seperti di Indonesia.

Di Korea aku tidak mendengar suara azan dari masjid seperti di tanah air. Aku menggunakan alarm di handphone untuk mengetahui sudah waktunya berbuka puasa.

Walau menjadi minoritas, aku sangat senang memiliki teman-teman yang menghargai toleransi beragama.

Mereka menghargai ibadah puasaku. Beberapa temanku bahkan ikut berpuasa. Mereka makan ketika aku berbuka.

Selama berpuasa, aku lebih sering membeli makanan jadi dibandingkan harus memasak terlebih dahulu.

Beberapa makanan sehari-hari di Indonesia juga cukup membuatku rindu, seperti bakso, nasi padang, hingga sate padang.

Namun, selama di Korea, aku tidak memiliki masalah soal makan. Sebab, aku bisa mengonsumsi dakgalbi, kimbap, dan masih banyak lagi.

BACA JUGAKisah Mualaf: Hafalan Bacaan Salat, Aku Letakkan Buku di Sajadah

Alhamdulillah, aku sangat senang bisa menjalankan puasa sebulan lamanya di Korea.

Namun, aku tidak menjalankan Lebaran sana. Pada malam takbiran biasanya aku memutuskan pulang ke Indonesia agar bisa kumpul bersama keluarga untuk Lebaran bersama. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Asahi Asry Larasati

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co