Cinta Beda Negara, Sakit Menahan Rindu yang Luar Biasa

06 Mei 2021 19:35

GenPI.co - Menjalin hubungan asmara di tengah pandemi covid-19 ini terasa sangat sulit sekali.

Saat rindu sudah menumpuk, aku dan kekasihku yang berada di Korea Selatan tak bisa bertemu.

BACA JUGA: Main Sama Janda Malam-Malam di Pos Ronda Sambil Ditonton Tetangga

Sudah setahun lebih aku tak bertemu dengan Mas Ojik.

"Mas, rindu, rindu, semua, rindu ke kamu," tulisku dalam aplikasi pengirim pesan.

"Sabar, aku juga merasakan hal yang sama sepertimu," jawabnya.

Sebenarnya, aku tak terlalu masalah dengan jarak, toh rindu berasal dari perasaan.

Namun, namanya manusia, tak bertemu sehari dengan, rasa rindu sudah memenuhi kepala.

Untuk mengobati rasa rinduku itu, aku biasanya menghubungi Mas Ojik melalui video call.

Namun, aku rasa, tak ada rindu yang tuntas hanya melalui tatap dari video call. 

BACA JUGA: Gegara Sepak Bola, Mas Rizal Jadi Terpincut Janda Surabaya

"Mas, aku rindu," tulisku.

"Sama, rinduku juga untukmu," jawabnya.

Selama beberapa bulan, mungkin aku masih bisa menahan rindu yang aku rasakan.

Kini, sudah setahun lebih aku tak bertemu dengan Mas Ojik.

Rasa rindu yang awalnya menyenangkan, kini berubah menjadi sangat menyakitkan.

Tak hanya itu, rindu yang tersimpan juga terasa sangat menyesakkan dada.

"Kita nggak bisa berbuat apa-apa, berdoa saja, semoga Tuhan cepat mempertemukan kita," kata Mas Ojik.

"Iya mas. Semoga Tuhan mengabulkan," jawabku.

Kesulitan menjalin hubungan beda negara tak hanya itu, masih ada banyak hal yang juga sangat menyusahkan.

Misalnya seperti menyelesaikan masalah saat bertengkar.

Mas Ojik selalu menghindar saat aku atau dia membuat masalah yang mengakibatkan pertengkaran.

Dia selalu menghindar karena ingin menenangkan pikiran dan hatinya.

Aku tak masalah dengan hal itu, tapi, masalah harus dihadapi dan diselesaikan. 

Jika terus menghindar, masalah tak akan terselesaikan.

Tentu hal itu akan membuat keharmonisan dan kehangatan hubungan kami pudar.

Oleh karena itu, aku selalu meminta Mas Ojik untuk tetap berkomunikasi saat ada masalah.

Pasalnya, aku sangat mencintai Mas Ojik, aku juga menginginkan dia menjadi seseorang yang selalu aku lihat setiap hari.

Kabar baiknya, sebentar lagi kami akan bertemu, mungkin setelah Lebaran nanti.

"Kita akan bertemu sebentar lagi, rindu akan terbayar sepenuhnya," kata Mas Ojik.

"Aku sudah menunggu kedatanganmu," jawabku.

"Aku mencintaimu, mas," kataku.

"Aku lebih mencintaimu," jawabnya. (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co