Duh! Dosen Paksa Aku Buka-Bukaan di Depan Kelas

15 Mei 2021 12:40

GenPI.co - Namaku Janet. Aku seorang mahasiswi jurusan hukum semester empat. 

Hidup berdasarkan pilihan orang tua memang tidak menyenangkan, sama seperti yang aku rasakan saat ini. Kuliah hukum bukanlah hal yang aku inginkan. 

BACA JUGAGara-gara Memegang Batang, Jadi Awal Baru Untuk Hidupku

Namun, karena kedua orang tuaku adalah pengacara, mereka memaksaku untuk meneruskan apa yang menjadi profesi mereka. Sekalipun hal ini sama sekali tidak menarik untukku.

Karena dari awal tidak pernah menyukainya, aku menjalani masa perkuliahan ini jauh dari kata semangat. Bahkan setiap kali ujian, aku cenderung tidak belajar sama sekali. 

Menyontek orang lain dan buka buku adalah keahlianku hingga saat ini.

Sampai suatu hari ujian akhir semester (UAS) tiba. Tanpa belajar sama sekali, aku begitu percaya diri bisa menyontek sana sini seperti biasanya. 

Namun, siapa sangka ruang kelasku diawasi oleh dosen paling killer satu kampus.

Mengetahui hal tersebut, rasa percaya diriku sedikit berkurang. Aku tidak membawa buku sontekan ke kelas seperti biasanya, tapi hanya berharap pada kuota handphone. 

BACA JUGALebaran Pertama Tanpa Ayah, Aku Kangen, Yah!

Ujian pun berjalan sudah setengah jam lamanya. Karena tidak mau terlalu ketinggalan aku memutuskan untuk chat teman sekelasku yang paling pintar.

"Fey, bagi jawaban nomor 1-20 dong, cuma mau cocokin aja kok," kiriman pesan dariku, kepada Fenya temanku.

Sudah 15 menit berlalu, Fey sama sekali tidak membalas pesanku. 

Aku mulai bertanya-tanya dalam hati apakah dia tidak membawa handphone-nya. 

Perasaan kesal dan panik menjadi satu, mengingat waktu mengerjakan ujian sudah tidak lama lagi.

Aku berusaha menghubungi temanku yang lain. Namun, semuanya sama saja. Sampai akhirnya, gerak-gerikku terlihat oleh dosen killer. 

Dia memperhatikan aku dan meminta aku meninggalkan kerja ujian serta maju ke depan kelas. Karena aku takut semakin bermasalah, aku menuruti permintaannya.

"Saya sudah memperhatikan kamu dari tadi. Sekarang kamu buka-bukaan di depan kelas apa yang kamu lakukan. Kalau tidak saya akan sobek kertas ujian kamu," tegas dosen tersebut.  

"Tapi pak, saya..." balasku, belum selesai.

"Jadi kamu enggak mau buka?," tanya dosen tersebut.

Karena takut dengan ancamannya, aku melakukan pengakuan di depan kelas. Tentu dengan rasa malu.

Aku berterus terang ingin  menyontek hasil pekerjaan dari Fey dan beberapa teman lainnya yang ada di kelas untuk bisa mengisi lembar jawaban. 

Setelah melakukan pengakuan tersebut, aku diizinkan untuk kembali duduk dan mengerjakan ujianku. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

dosen   mahasiswa   pria   wanita   dear diary   mahasiswi  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co