GenPI.co - Namaku Mitha, aku seorang perantauan dari sebuah desa di Jawa Tengah ke Ibu Kota untuk meniti karier.
Tidak lama sampai di Jakarta, langkahku seakan dipimpin yang mahakuasa, sehingga tidak terlalu sulit mendapat pekerjaan.
Setengah tahun berada di Jakarta, aku merasa sudah mendapatkan hidup yang layak di Ibu Kota.
Pekerjaan yang aku sukai dan kontrakan yang nyaman membuat aku betah dengan lingkungan baru ini.
Walau belum lama dan tidak banyak memiliki teman, kekasihku, Juan selalu menjadi teman ke manapun aku pergi.
Tidak jarang aku juga diajak pergi bermain bersama dengan teman-temannya, Nico dan Allan.
"Mit, hari ini Juan lembur kerja, loe ke rumah gue aja, kita main," jelas Nico, melalui pesan singkat.
"Males ah, kecuali gue di anter pulang nantinya," balasku.
"Dih! Males banget anterin loe! nanti gue suruh Juan jemput loe aja," balas Nico.
"Deal! gue balik kerja on time, nanti langsung ke rumah loe," ucapku mengakhiri percakapan.
Waktu pulang kerja tiba. Karena sudah tidak ada yang harus dikerjakan, aku memutuskan untuk pulang dan langsung menuju rumah Nico.
Sampai di rumahnya, aku langsung masuk dan menuju kamarnya.
Pasalnya, Nico memang anak tunggal, kedua orang tuanya nyaris tidak pernah ada di rumah.
Sehingga segala kebutuhannya terpenuhi, termasuk perlengkapan video games keren di kamarnya.
Begitu membuka pintu kamar Nico, aku menemukan Allan dengan posisi tertidur sedang asyik bermain games.
Melihat games yang dimainkan oleh Allan ternyata merupakan salah satu favoritku, aku langsung merebut joystick dari tangannya dan melanjutkan permainannya.
Bukan sombong, tapi aku sering kali digilir untuk bermain bersama dengan kedua sahabat kekasihku, karena permainan video games ku sulit dikalahkan mereka berdua.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News