GenPI.co - Baru satu kali main, pacarku sudah minta keluar duluan.
Ah, padahal waktu masih panjang buat kami pacaran. Namun, pacarku kayaknya sudah enggak kuat.
Aku kecewa, kejadian ini benar-benar membuatku marah.
Aku sudah mempersiapkan ini begitu lama. Hari ini aku juga memakai baju terbaikku.
Harapanku pacarku bisa melihatku dan terpesona. Lalu, kami sama-sama menikmati hari ini dengan permainan yang indah.
Namun, apalah daya, kekuatan pacarku ternyata lemah.
Dia baru sekali main sudah minta berhenti. Padahal, aku masih semangat-semangatnya.
Aku sama sekali belum mau keluar. Aku ingin main lebih lama lagi dengan pacarku.
"Yang, aku udah enggak bisa. Aku takut ketinggian," kata pacarku.
Aku menggelengkan kepala untuk menunjukkan rasa ketidaksetujuanku.
Aku ingin naik permainan Hysteria sekali lagi.
"Ayo, yang main lagi. Aku belum puas naik Hysteria," kataku.
Namun, pacarku yang baru sekali naik itu tampaknya ragu.
Dia bahkan memintaku untuk segera keluar dari Dufan secepatnya. Dia enggak mau main di wahana permainan apa pun.
Aku akhirnya mengalah, tidak jadi naik Hysteria lagi.
Akan tetapi, aku tak ingin pacarku keluar dari Dufan lebih dulu.
Aku pun menenangkan hati pacarku agar lebih rileks.
Aku ajak dia memesan minuman di vending machine. Sebuah soda keluar dari mesin itu, aku harap pacarku akan lebih tenang.
Seteguk, dua teguk, tiga teguk, pacarku mulai melupakan kejadian tadi.
Kini dia telah mau berkeliling mencoba berbagai wahana permainan di taman rekreasi ini.
Namun, dia mengajukan satu syarat yang penting.
"Jangan yang tinggi-tinggi lagi, ya. Aku takut ketinggian," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News