Suami Menantang Ombak di Lautan, Aku Digoyang Mantan Tanpa Ampun

05 Juli 2021 15:40

GenPI.co - Langit Jakarta sedang diselimuti awan gelap. Artinya, hujan sebentar lagi akan turun dengan deras.

Hujan turun menjadi momen yang sangat menyedihkan bagiku. Sebab, tak ada yang menemani dan memberi hangat kepadaku.

Ya, sudah beberapa bulan ini aku tinggal sendiri di rumah. Suamiku Mas Rizky masih berlayar di lautan.

BACA JUGA:  Demi Lulus Kuliah, Aku Rela Lakukan ini dengan Dosen

Mas Rizky memang bekerja sebagai kapten kapal. Sekali berlayar, aku bisa ditinggal selama berbulan-bulan.

Tentu aku tak bisa selalu menghubungi Mas Rizky. Mungkin, hanya saat kapalnya sedang bersandar saja.

BACA JUGA:  Main Sampai Subuh di Atas Ranjang dengan Kekasihku! Rasanya, Ah..

Setiap pulang dari berlayar, Mas Rizky selalu membawa cerita dan pengalaman yang menarik. Salah satunya, dia harus menghadapi ombak di lautan.

"Ombaknya mengerikan. Untungnya, ada kamu yang selalu menenangkan pikiran," kata Mas Rizky dulu.

BACA JUGA:  Ranjang Sampai Bergetar, Tenaga Pacarku Kuat Bagai Kuda

Ya, selain pandai membawa kapal, dia juga pandai merayu. Mungkin, hal itu yang membuatku jatuh cinta padanya.

Hujan deras pun mulai turun. Suasana sepi mulai ikut menyelimutiku.

Namun, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Aku pun langsung menuju ke arah suara.

Saat pintu terbuka, aku sangat kaget dengan sosok yang ada di hadapanku. Aku melihat Rizal, mantanku di bangku kuliah dulu.

"Hai, apa kabar Mai? Maaf, kebetulan aku lewat sini, terus hujan tiba-tiba turun. Boleh berteduh di sini?" kata Rizal.

Hujan malam ini memang sangat deras. Aku pun langsung mempersilakan Rizal masuk.

"Mau aku buatkan teh hangat?" tanyaku.

"Boleh kalau tidak merepotkan," jawabnya.

Sedikit cerita, Rizal kekasih terbaik yang pernah aku miliki. Namun, orang tuaku tak merestui hubunganku dengannya.

"Ini teh hangatnya," kataku.

"Terima kasih. Sudah lama, kamu masih terlihat cantik," kata Rizal.

Tanpa sadar aku tersenyum saat mendengar hal itu. Dia memang paling pandai membuatmu merasa senang.

Entah apa yang terjadi, obrolan kami sangat dalam dan menyenangkan. Singkat cerita, Rizal mengajakku menari bak adegan di film India.

Kami berdua memang sering melakukan hal itu saat sedang merasa senang. Tak heran jika dia mengajakku kembali melakukan hal itu.

"Masih suka menari dengan musik India?" tanya Rizal.

"Masih, tetapi sudah jarang," jawabku.

"Mari lakukan lagi, menari bersamaku," ajaknya.

Rizal langsung memutar lagu India yang menjadi kesukaan kami. Tanpa sadar, tubuhku mulai ikut bergoyang mengikuti irama lagu.

Tangan Rizal mulai menggenggam tanganku. Perlahan, kami berdua pun terlena dalam alunan lagu.

Rizal memutar-mutar tubuhku. Senang, sudah lama aku tak merasakan hal seperti ini.

"Cukup, aku sudah lelah," kataku.

Namun, Rizal tak mendengar permintaanku. Tanpa ampun, dia terus mengajakku untuk menari.

Untungnya, ponsel yang dipakai Rizal untuk memutar lagu mati. Baterainya habis tak tersisa.

"Sudah, sudah. Cukup Zal," kataku.

Setelah itu, aku berpikir bahwa tindakanku bersama Rizal merupakan hal yang salah.

Sebab, aku asyik bergoyang dengan mantan kekasih saat suamiku pergi menantang ombak di lautan.

Setelah hujan reda, aku pun langsung meminta Rizal kembali pulang. Aku tak ingin hal ini berlangsung lama.

"Maaf, hujan sudah reda. Sebaiknya kamu pulang," kataku.

Rizal menerimanya dengan senang hati. Dia langsung pulang dan mengucapkan hal yang cukup mengejutkan.

"Terima kasih untuk waktu dan perasaanmu yang masih tersimpan untukku," kata Rizal.

Setelah kejadian itu, pikiranku pun penuh dengan bayangan Rizal. Untungnya, aku lekas sadar bahwa aku sudah punya suami.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co