Dendamku Besar, Kuceraikan Riska usai Beberapa Bulan Menikah

19 Juli 2021 09:13

GenPI.co - Beberapa hari ini pikiranku penuh dengan bayangan pacarku, Riska. Aku rasa sudah saatnya melamarnya.

Aku sudah tak sabar ingin hidup berdua bersamanya. Senyum manisnya selalu bisa menenangkan hati.

Aku pun memberanikan diri melamar Riska. Awalnya aku mengajaknya makan malam di restoran mewah.

BACA JUGA:  Tujuan Dianna Dee Bikin Konten Hot, Bikin Dengkul Lemas!

Aku sudah menyiapkan kejutan yang sangat istimewa untuknya. Saat waktunya tiba, aku pun langsung bertekuk lutut di hadapannya.

"Ka, kita sudah lama berpacaran. Maukah kamu melanjutkan hubungan ini ke pernikahan bersamaku? Jadi istriku?" kataku.

BACA JUGA:  Anya Geraldine Buat Ulah Lagi, Bikin Lutut Pria Mendadak Lemas

Namun, respons yang aku dapatkan ternyata tak sesuai harapan. Riska menutup kotak cincin yang aku pegang.

"Aku memang ingin menikah, tetapi tidak denganmu," kata Riska.

BACA JUGA:  Bapak Kos Masuk Kamarku, Pisangnya Besar Banget

Dia langsung pergi sembari mengatakan bahwa hubungan kami telah selesai.

Aku masih tak mengerti apa yang terjadi. Yang aku tahu, hatiku sakit.

Aku heran, dia mau berpacaran, tetapi tidak mau menikah denganku.

Hal itu pun membuatku terus berpikir. Rasa sakit hati sudah telanjur menyelimuti. Benci dan kecewa bercampur jadi satu.

Cinta tulus dari hatiku ditolaknya mentah-mentah. Aku terlalu percaya bahwa dia juga mencintaiku.

Saat ini, aku pun hidup dalam kebencian dan sakit hati. Namun, aku tak bisa terus berada dalam keadaan ini.

Rasa sakit hati ini memacuku menjadi orang yang lebih sukses dan kaya. Dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, aku lakukan semuanya sendiri.

Singkat cerita, setelah beberapa tahun berusaha, aku berhasil mendapatkan kesuksesan.

Semua hal yang aku ingin bisa aku beli. Namun, tidak dengan cinta. Aku tak bisa mendapatkannya lagi.

Sebab, cintaku ikut pergi bersama Riska. Aku tak berhasil menemukan perempuan sepertinya lagi.

Pada suatu hari, mendadak ibu Riska mendatangiku. Aku rasa, kabar tentang keberhasilanku sudah sampai ke telinga Riska juga.

Ibu Riska menceritakan keadaan ekonomi keluarganya yang makin parah. Hal itu terjadi setelah Ayah Riska meninggal beberapa bulan yang lalu.

Riska juga gagal menikah karena calon suaminya malu. Orang tua calon suaminya juga tak mau punya menantu miskin.

Ibu Riska mendadak memintaku untuk menikahi anaknya. Tentu hal itu sangat mengejutkanku.

Meski sangat kaget, aku tahu bahwa aku tak bisa menolak permintaan itu. Sebab, rasa cintaku masih sangat besar kepada Riska.

"Terima kasih, Nak. Ibu akan segera mengatur pernikahanmu dengan Riska," kata ibu.

Esok harinya, aku memutuskan bertemu dengan Riska. Saat bertemu, dia langsung meminta maaf dan bertekuk lutut.

"Mas, maafkan aku. Maaf." kata Riska.

Jujur aku sudah memaafkan Riska. Namun, rasa sakit hati masih besar tersimpan di dalam hati.

"Aku mencintaimu. Tak apa," kataku.

Singkat cerita, pernikahan kami pun berlangsung. Namun, setelah beberapa bulan menikah, aku memutuskan bercerai dengan Riska.

Entah apa yang aku rasakan. Meski mencintainya, aku sadar bahwa aku tak bisa hidup dengan orang yang telah menyakiti hatiku.

Rasa sakit yang dibuat Riska dulu terlalu besar. Meski mulut sudah memaafkan, hati dan pikiran tak mampu melupakan. Aku ternyata masih menyimpan dendam terhadap Riska. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Andi Ristanto
menikah   dendam   dear diary   cerai   pacar   kekasih  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co