GenPI.co - Namaku Icha, seorang mahasiswi di sebuah Universitas Negeri di Semarang. Aku sudah lama meninggalkan indekos karena pandemi covid-19.
Mungkin, sudah lebih setahun aku kuliah online. Pagi ini aku sudah jalan menuju Semarang untuk membersihkan indekosku.
Menuju perjalanan, aku bersama kekasih, Riko, begitu menikmati perjalanan. Kami berdua mengendarai mobil menuju Semarang.
Sepanjang perjalanan terlihat hamparan sawah dan gunung. Sekarang, waktu tempuh ke Semarang hanya enam jam.
Jalanan sudah begitu maju, pemerintah juga luar biasa membangun akses jalan. Setibanya aku di indekos, aku dan Riko mulai membuka pintu kamar.
"Kreeek," bunyi pintu kamar.
"Oh my god! Ini debu semua Ca," ujar Riko.
Aku pun bahu membahu mulai membersihkan, mulai dari barang-barang yang sudah tak bisa dipakai, lantai, kasur, dan alat mandi.
Mataku mulai tertuju kepada lemari yang ada di hadapanku. Saat aku membuka lemari, betapa terkejudnya aku.
"Bau busuk apa itu, Ca?," tanya Riko.
"Aku nggak tahu, tapi baunya aneh banget," ujarku kepada Riko.
Saat membuka baju satu per satu, tidak aku sangka ada hewan membusuk dan menjijikan. Ternyata, bau itu bersumber dari tikus yang sudah mati di dalam lipatan baju.
"Aduh... nggak kuat, ayo, kita laundry semua baju yang di sini," ucap Riko.
Setelah selesai dengan lemari, sedikit demi sedikit indekosku mulai bersih. Sekarang, waktunya aku dan Riko istirahat karena lelah setelah perjalanan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News